Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Kalau Bapak-Mamanya Pacaran, Gimana Anaknya Mau Belajar?

Kompas.com - 02/04/2014, 12:30 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai, selama ini anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu sulit menggapai prestasi di sekolah disebabkan kurangnya waktu untuk mengulang pelajaran di luar sekolah. Selain karena banyak yang membantu orangtuanya bekerja, kata dia, faktor sempitnya hunian juga memengaruhi hal tersebut.

"Contoh di Johar Baru yang per satu meter perseginya diisi 17 orang, gimana mau belajar. Pas bapak mamanya mau pacaran, anaknya diusir keluar," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Rabu (2/4/2014).

Karena itu, kata dia, alangkah lebih baik jika anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu dan bermukim di permukiman padat penduduk disekolahkan di sekolah-sekolah negeri yang memiliki asrama (boarding school).

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, lanjutnya, tengah berencana membangun boarding school yang lokasinya akan berada di pinggiran Jakarta. Menurut Basuki, konsep sekolah-sekolah tersebut akan mirip dengan sekolah unggulan MH Thamrin yang saat ini berdiri di Jakarta Timur.

"Kita mau bangun di luar Jakarta. Mereka akan lebih baik di sana karena ditanggung makan dan pakaiannya. Itu kita ciptakan untuk menolong anak-anak yang berada di daerah yang padat, yang awalnya berpikir bahwa mereka sudah tidak punya masa depan," ujarnya.

Basuki mengatakan bahwa seleksi masuk di sekolah-sekolah tersebut tidak akan menyaring nilai tertinggi. Namun, akan menggunakan tagihan listrik di tempat tinggalnya.

"Kalau pakai nilai tertinggi nanti anak orang kaya semua yang masuk. Jadi, tidak apa-apa nilainya pas-pasan, yang penting tegangan listrik di rumahnya tidak boleh lebih dari 1.300 watt," tukas pria yang akrab disapa Ahok ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com