Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iqbal Dipindahkan ke Ruang Perawatan VIP

Kompas.com - 03/04/2014, 15:49 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Bocah korban kekerasan, Iqbal Saputra (3,5), akhirnya dipindahkan dari ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) ke ruang perawatan VIP lantai 8 Kamar 801, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Rabu (2/4/2014) malam. Kondisi Iqbal dikatakan semakin membaik.

"Sudah sejak semalam dipindahnya," ujar Iis Novianti (30), ibu kandung Iqbal, di RSUD Koja, Jakarta Utara, Kamis (3/4/2014).

Pemindahan ini dilakukan agar Iqbal dapat beristirahat dengan tenang serta terjaga privasinya. Menurut Iis, sejak di ruang perawatan, Iqbal masih sering menangis sehabis minum obat. Komunikasi yang bisa dilakukan Iqbal hanya memanggil nama "mama". "Masih sering nangis, cengeng dia, ngomongnya paling sebut 'mama'," ucap Iis.

Ia mengatakan, Iqbal akan dirawat hingga kondisinya benar-benar pulih. Pantauan Kompas.com, petugas keamanan tampak berjaga-jaga di sekitar ruangan tersebut. Satu orang berjaga di pintu depan, satu di pintu depan kamar, dan satu lagi di dalam kamar.

Masyarakat yang menjenguk Iqbal pun terus berdatangan, seperti Junike (25) bersama keempat temannya yang sengaja menyempatkan diri untuk datang. Keempatnya bekerja di bilangan Gatot Subroto. "Datang naik taksi, pengin lihat Iqbal," ujar Junike.

Junike mengaku sedih melihat kondisi Iqbal. Ia menyesali kelalaian pihak keluarga yang menyebabkan Iqbal teraniaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com