Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terminal Pulogadung Direvitalisasi, Kios Harus Dikosongkan

Kompas.com - 08/04/2014, 16:01 WIB
Agita Tarigan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Terminal Pulogadung akan direvitalisasi tahun depan. Sejumlah kios di Terminal Pulogadung akan dibongkar.

"Ini (revitalisasi) sudah disetujui sama DPR kok, sejak Februari tahun ini," kata Muhammad Arafat, Kepala Terminal Pulogadung, kepada Kompas.com, Selasa (8/4/2014).

Arafat mengatakan bahwa terdapat enam terminal yang telah dianggarkan untuk direvitalisasi pada tahun ini. Beberapa di antaranya, kata dia, adalah Terminal Kampung Rambutan, Terminal Rawamangun, Terminal Pulogadung, dan Terminal Manggarai yang sudah selesai.

Dalam rencana pembangunan tersebut, Terminal Pulogadung mulai dibongkar pada 2015. Pembangunan ini akan dilakukan setelah angkutan antarkota dan angkutan antarprovinsi (AKAP) di Terminal Pulogadung dipindahkan ke Terminal Pulogebang. Revitalisasi pada Terminal Pulogadung dirancang tak jauh berbeda dengan Terminal Pulogebang.

Arafat mengatakan, pembongkaran Terminal Pulogadung akan dilakukan pada seluruh bangunan. Rencananya, bangunan Terminal Pulogebang akan dibuat bertingkat dan dibangun dengan gaya bangunan modern.

Menurut dia, di Terminal Pulogebang akan disediakan wilayah pedestrian dan ruang terbuka hijau yang dibangun sekitar terminal. Pembangunan tersebut, kata dia, akan diatur agar tak mengganggu lalu lintas angkutan dalam kota yang beroperasi di dalam terminal. Namun, dalam proses revitalisasi terminal tersebut, sejumlah kios dipastikan akan dibongkar.

Dia menegaskan, sejumlah pemilik kios tak dapat mengajukan protes atas pembongkaran tersebut. Mereka harus mengosongkan kios tersebut demi kepentingan umum. Dalam perjanjian sewa, katanya lagi, telah diungkap bahwa para pedagang harus siap kapan saja apabila kios harus dikosongkan oleh pengelola terminal.

Menanggapi nasib para pedagang kemudian, Arafat mengatakan bahwa para pedagang dapat pindah ke Terminal Pulogebang atau tetap menunggu kios di Terminal Pulogadung. Namun, kios-kios yang akan dibangun rencananya akan diserahkan pemerintah pada pihak ketiga yang merupakan pihak swasta dengan sistem lelang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Megapolitan
Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Megapolitan
Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Megapolitan
Balita 4 Tahun di Johar Baru Diculik, Pelaku Ternyata Mantan Istri Ayah Korban

Balita 4 Tahun di Johar Baru Diculik, Pelaku Ternyata Mantan Istri Ayah Korban

Megapolitan
Sudirman Said Sebut Komunikasi dengan Banyak Partai soal Pilkada Jakarta 2024

Sudirman Said Sebut Komunikasi dengan Banyak Partai soal Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pria yang Dikeroyok karena Dituduh Maling Motor di Grogol Alami Luka Lebam di Wajah

Pria yang Dikeroyok karena Dituduh Maling Motor di Grogol Alami Luka Lebam di Wajah

Megapolitan
PKS Dinilai Sulit 'Move On' dari Anies Baswedan

PKS Dinilai Sulit "Move On" dari Anies Baswedan

Megapolitan
4 Pelaku Penjarahan Konser Lentera Festival Kembalikan Pagar Barikade ke Vendor

4 Pelaku Penjarahan Konser Lentera Festival Kembalikan Pagar Barikade ke Vendor

Megapolitan
Aksi WNI di Kamboja Kendalikan Penipuan Modus 'Like-Subscribe' Youtube, Korban Rugi Rp 806 Juta

Aksi WNI di Kamboja Kendalikan Penipuan Modus "Like-Subscribe" Youtube, Korban Rugi Rp 806 Juta

Megapolitan
Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di 'Dark Web', Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di "Dark Web", Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Megapolitan
Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Megapolitan
Potret Kondisi Tugu Selamat Datang  Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Potret Kondisi Tugu Selamat Datang Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Megapolitan
Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com