Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Metro: Setidaknya Muncul 20 Permasalahan Pemilu

Kompas.com - 10/04/2014, 15:45 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya mendapati setidaknya ada 20 permasalahan dalam pelaksanaan pemilihan umum di wilayah pengamanannya, Rabu (9/4/2014). Permasalahan mulai dari kurangnya surat suara hingga mundurnya anggota KPPS.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, kurangnya surat suara misalnya terjadi di TPS Kelapa Gading, Bekasi, Cibitung dan Depok.

Selain itu, beberapa permasalahan lainnya adalah surat undangan pemilih yang menggunakan nama lain, anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) mengundurkan diri, dan protes simpatisan lantaran tidak ditemukan gambar caleg yang akan dipilihnya pada surat suuara.

"Namun penanganan masalah tersebut berada di bawah kewenangan Bawaslu dan panitia penyelenggara," kata Rikwanto di markas Polda Metro Jaya, Kamis (10/4/2014).

"Pelanggaran yang diterima Bawaslu belum ada yang diproses di Gakum untuk dilakukan penyidikan," katanya lagi.

Rikwanto menambahkan, secara umum pemungutan suara, khususnya di wilayah Jabodetabek, berlangsung aman dan kondusif. Tidak ada kekacauan besar yang terjadi selama berjalannya pemungutan suara.

"Pelaksanaan pencoblosan dan penghitungan suara, aman dan kondusif. Tidak ada kejadian menonjol," kata Rikwanto.

Seperti diberitakan, Polda Metro Jaya menurunkan sekitar 20.000 personilnya untuk menjaga keamanan wilayah di bawah pengamanannya. Penjagaan bekerjasama juga dengan aparat TNI, KPU, Pemprov DKI Jakarta serta unsur pengamanan dari masyarakat.

"Satu TPS paling tidak dijaga oleh satu orang personil dari Polda Metro, bila wilayah itu rawan bisa 2 orang atau lebih. Namun bila aman, bisa saja satu orang menjaga lebih dari satu TPS," kata Rikwanto.

Dia menjelaskan, di Jakarta kepolisian menerapkan beberapa kategori wilayah keamanan yakni aman, rawan 1 dan rawan 2. Ketiga wilayah itu dilihat dari tiga hal yaitu faktor geografis yakni sulitnya medan menuju tempat pemungutan suara (TPS), tingkat melek politik masyarakat, serta perimbangan basis pendukung partai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selebgram Bogor yang Ditangkap Polisi karena Promosikan Judi Online Berstatus Mahasiswa

Selebgram Bogor yang Ditangkap Polisi karena Promosikan Judi Online Berstatus Mahasiswa

Megapolitan
Persiapan Pilkada Jakarta 2024, Bawaslu DKI: Ada Beberapa Apartemen Menolak Coklit

Persiapan Pilkada Jakarta 2024, Bawaslu DKI: Ada Beberapa Apartemen Menolak Coklit

Megapolitan
Petugas Parkir di Stasiun Gambir Mengaku Sering Lihat Bus Wisata Diadang Preman

Petugas Parkir di Stasiun Gambir Mengaku Sering Lihat Bus Wisata Diadang Preman

Megapolitan
PKS Batal Usung Sohibul Iman Jadi Cagub pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Dia Sulit Bersaing dengan Nama Besar

PKS Batal Usung Sohibul Iman Jadi Cagub pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Dia Sulit Bersaing dengan Nama Besar

Megapolitan
Berangkat dari Roxy Jakpus, Pengemudi Ojol Ngamuk di Depok Gara-gara Sulit Temukan Alamat

Berangkat dari Roxy Jakpus, Pengemudi Ojol Ngamuk di Depok Gara-gara Sulit Temukan Alamat

Megapolitan
Selebgram di Bogor Digaji Rp 5,5 Juta Per Bulan untuk Promosikan Situs Judi Online

Selebgram di Bogor Digaji Rp 5,5 Juta Per Bulan untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
Kecewanya Helmi, Anaknya Gagal Lolos PPDB SMP Negeri karena Umur Melebihi Batas

Kecewanya Helmi, Anaknya Gagal Lolos PPDB SMP Negeri karena Umur Melebihi Batas

Megapolitan
Menteri Sosial Serahkan Bansos untuk Warga Kepulauan Tanimbar Maluku

Menteri Sosial Serahkan Bansos untuk Warga Kepulauan Tanimbar Maluku

Megapolitan
Cerita 'Single Mom' Sulit Daftarkan Anak PPDB Online

Cerita "Single Mom" Sulit Daftarkan Anak PPDB Online

Megapolitan
Sohibul Batal Dicalonkan Gubernur tapi Jadi Cawagub, PKS Dinilai Pertimbangkan Elektabilitas

Sohibul Batal Dicalonkan Gubernur tapi Jadi Cawagub, PKS Dinilai Pertimbangkan Elektabilitas

Megapolitan
Polresta Bogor Tangkap Selebgram yang Promosikan Judi 'Online'

Polresta Bogor Tangkap Selebgram yang Promosikan Judi "Online"

Megapolitan
Warga Terpukau Kemeriahan Puncak HUT Ke-497 Jakarta

Warga Terpukau Kemeriahan Puncak HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Setelah PKS-PKB, Anies Optimistis Ada Partai Lain yang Bakal Usung Dirinya di Pilkada Jakarta

Setelah PKS-PKB, Anies Optimistis Ada Partai Lain yang Bakal Usung Dirinya di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Sebut Pelaku Pembakaran Rumah di Jakbar Tak Gunakan Bensin, Hanya Korek Api

Polisi Sebut Pelaku Pembakaran Rumah di Jakbar Tak Gunakan Bensin, Hanya Korek Api

Megapolitan
Kesal Ditinggal Istri, AS Nekat Bakar Pakaian Hingga Menyebabkan Kebakaran di Jakbar

Kesal Ditinggal Istri, AS Nekat Bakar Pakaian Hingga Menyebabkan Kebakaran di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com