Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baunya Diprotes Warga, Truk Sampah di Tangerang Beroperasi Malam

Kompas.com - 17/04/2014, 11:21 WIB
Yohanes Debrito Neonnub

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang berencana mengganti jam operasional pengangkutan sampah pada malam hari. Sebab, banyak warga mengeluh bau sampah yang dibawa truk ketika melintas pada siang hari.

"Kami sudah terima banyak masukan dan keluhan masyarakat terkait bau sampah yang diangkut truk. Untuk itu, kami rencanakan pengangkutan sampah ke depannya akan dilakukan malam hari," kata Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Tangerang Ivan Yudianto di Tangerang, Kamis (17/4/2014).

Menurut Ivan, kebijakan ini tidak akan langsung diterapkan di semua kecamatan di Kota Tangerang. "Nantinya ini akan dimulai dari satu kecamatan saja. Bila berhasil, akan kami terapkan di semua kecamatan," ujarnya.

Kebijakan memindahkan jam operasional truk sampah ini juga dimaksudkan untuk mengurangi tingkat kemacetan di Kota Tangerang. Untuk bisa mewujudkan kebijakan ini, kata Ivan, pihaknya akan mensosialisasikan kepada masyarakat.

"Bila selama ini masyarakat membuang sampah pagi hari, maka masyarakat diberitahu untuk buang sampah sore hari karena truk sampah ngangkut sampahnya malam hari," ujar dia.

Kendati beroperasi malam hari, para petugas kebersihan taman dan jalan raya akan tetap bekerja pada siang hari. Ini dimaksudkan untuk tetap menjaga kebersihan dan keindahan kota.

"Kami masih memiliki kendala pada penerangan di TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Bila nanti masalah ini sudah diatasi, pengoperasian truk sampah pada malam hari siap dijalankan," ucap Ivan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com