Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak Januari, Korban Kedua di JIS Alami Kejahatan Seksual

Kompas.com - 23/04/2014, 19:17 WIB
Yohanes Debrito Neonnub

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengatakan, korban kedua kejahatan seksual di Jakarta International School (JIS) mengalami trauma psikis yang mendalam.

"Dari laporan keluarga, korban saat ini masih trauma. Dia masaih ketakutan, sering teriak-teriak," kata Sekretaris KPAI Erlinda di Gedung KPAI, Jakarta, Rabu (23/4/2014).

Menurut Erlinda, korban takut ke toilet, takut buang air besar maupun kecil. Korban merupakan teman sekelas AK yang merupakan korban pertama pelecehan seksual di JIS.

"Korban mengalami pelecehan seksual di JIS sejak Januari sampai pertengahan Maret. Dia (korban kedua) sebenarnya korban pertama karena terjadi sebelum Februari," sambung Erlinda.

Erlinda menambahkan, pihak korban masih enggan melapor ke polisi karena takut sehingga mereka melaporkan kasus ini ke KPAI.

Menurut laporan dari keluarga, korban juga sudah dua kali masuk rumah sakit. Dia sering mengeluh sakit di bagian perut. Dokter juga bingung, karena awalnya mengira korban menderita usus buntu, lanjut Erlinda.

Hingga kini pihak KPAI dan keluarga korban masih menunggu hasil pemeriksaan dokter yang rencananya diterima pada Sabtu (26/4/2014) mendatang.

Seperti diberitakan sebelumnya, pihak KPAI menerima satu lagi laporan dari siswa TK JIS yang juga mengalami pelecehan seksual di sekolah. Korban mengaku kekerasan itu dialaminya di ruang kelas dan toilet dengan pelaku petugas kebersihan.

Menurut Erlinda, saat ini KPAI sedang berdiskusi dengan pihak keluarga untuk melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian. Meskipun demikian, KPAI juga sudah melaporkan saksi dan korban ke LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban) untuk mendapatkan perlindungan hukum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com