Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan SMP 143 Jakarta Utara Mangkrak

Kompas.com - 29/04/2014, 09:50 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pembangunan rehab total Sekolah Menengah Pertama (SMP) 143 Jakarta Utara mangkrak. Proyek pembangunan yang dimulai sejak September 2013 dengan anggaran Rp 12,706 miliar pada tahun anggaran 2013 terhenti selama 4 bulan ini.

Pantauan Kompas.com, bangunan empat lantai yang berupa kerangka seperti bangunan tak bertuan. Di atas lahan seluas 4.775 meter persegi itu tidak tampak alat berat ataupun pengerjaan terhadap bangunan tersebut. Penjagaan yang seharusnya ada pada sebuah proyek pembangunan pun tidak terlihat.

Tarman (44), warga Kelurahan Cilincing, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, mengatakan proyek perbaikan sekolah yang tak jauh dari rumahnya sejak Januari dihentikan.

"Kabarnya kontrak kontraktornya habis. Makanya ditinggalkan," ucapnya kepada Kompas.com, Selasa (29/4/2014).

Saking tak terurusnya bangunan proyek tersebut, tembok bangunan sudah penuh coret-coretan. Bahkan menurut Tarman, banyak tembok bata yang sengaja dicocor oleh para pemuda iseng.

"Mereka banyak yang mengambil batanya. Biasa orang iseng," kata dia.

Menurut dia, awalnya pembangunan gedung sekolah yang terletak di Jalan Cilincing Bhakti IX Nomor 1 Jakarta Utara itu sempat dikebut. Sejumlah alat berat dan mobil pengangkut bahan bangunan hilir mudik.

Pembangunan dimulai sekitar September 2014. Namun, setelah empat bulan pekerjaan ditinggalkan begitu saja.

Karena tidak adanya penjagaan dan pintu masuk yang tidak terkunci, anak-anak di lingkungan sekitar sekolah kerap menjadikannya lokasi proyek tersebut sebagai tempat bermain. Mereka kerap naik ke atas bangunan sehingga mengkhawatirkan para orang tua.

"Anak-anak kecil biasa pada masuk dan naik-naik ke atas. Sebagai orang tua kita tidak bisa mengawasi terus, sedangkan sejak Januari proyek ini tidak ada yang jaga," ujar Iwan (43), warga sekitar proyek pembangunan.

"Kita berharap proyeknya ini bisa segera diselesaikan. Masa harus nunggu ada anak yang jadi korban dulu baru diselesaikan," keluhnya.

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Sarjoko, mengatakan terhentinya proyek pembangunan sekolah ini lantaran dana proyek dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2013 telah habis. Sedangkan untuk pengerjaan lanjutan di 2014, masih menunggu proses lelang.

"Tahun 2013 lalu anggarannya Rp 12 miliar sedangkan untuk tahun ini Rp 8 miliar. Saya perkirakan bisa dimulai lagi setelah lebaran (bulan Agustus) nanti dan mudah-mudahan selesai tahun ini juga," katanya.

Sedangkan menanggapi keluhan warga bahwa lokasi tidak ada yang menjaga sehingga dipergunakan sebagai wahana bermain anak-anak, Sarjoko mengaku belum mengetahui. Namun, ia mengatakan akan segera mengkordinasikan dengan jajarannya untuk menindaklanjuti.

"Kita akan tindak lanjuti secepatnya. Nanti akan saya kordinasikan dahulu seperti apa penanganan lokasi," tuntasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Tak Senang Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Tak Senang Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com