"Di dalam kampus sudah oke, sudah aman," kata Mangindaan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (29/4/2014).
Mangindaan mengatakan, penganiayaan yang menyebabkan satu siswa STIP tewas pekan lalu dilakukan di luar kampus. Dia pun mengaku kaget mendengar kabar penganiayaan siswa yang diduga dilakukan seniornya tersebut.
"Ini di luar kampus kaget juga kita, terjadi di luar dan antarsenior dan ini satu kampung. Kok bisa terjadi begitu? Ini bisa jadi bahan untuk kita buat pembinaan yang disempurnakan karena di luar kampus," ucapnya.
Mangindaan juga mengatakan, insiden ini akan menjadi bahan bagi Kemenhub untuk menyempurnakan metode pembinaan siswa di luar kampus. Terkait insiden ini, dia mengaku telah memerintahkan pengelola STIP untuk menyusun kembali metode pembinaan.
"Karena metode pembinaan itu kelihatannya hanya di dalam kampus, ini kan masalahnya terjadi di luar kampus," sambungnya.
Mengenai pelaku penganiayaan, STIP sudah memecat para pelaku. Mangindaan juga menyerahkan masalah ini ke penegak hukum. Sebelumnya diberitakan, Dimas Dikita Handoko (19), salah satu siswa STIP, diduga tewas akibat dianiaya para seniornya pada Jumat (25/4/2014) malam. Motif penganiayaan diduga karena Dimas dianggap tidak memberikan respek terhadap para seniornya. Ketujuh taruna STIP yang diduga tersangka saat ini sudah dipecat dari STIP.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.