Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Damkar Buat Aplikasi "Telepon Kebakaran" di Android

Kompas.com - 08/05/2014, 17:14 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Berbekal pengalaman menjadi petugas pemadam kebakaran (damkar) selama kira-kira 10 tahun, Rangga Riswanto menciptakan aplikasi yang bisa menghubungkan pengguna dengan pemadam kebakaran yang dapat kini dapat diunduh di semua ponsel berbasis android.

"Dari pengalaman, saya melihat kurang optimalnya petugas damkar, akibat terlambatnya laporan yang diberikan masyarakat," ujar staf Seksi Sektor 4 Kecamatan Kelapa Gading Suku Dinas Damkar, Jakarta Utara tersebut, Kamis (8/5/2014).

Menurut Rangga, banyak warga yang tidak mengetahui nomor darurat untuk menghubungi dinas pemadam kebakaran. Hal itu yang sering menjadi penyebab lambatnya laporan terjadinya kebakaran.

"Hampir semua orang sekarang pakai android, kenapa nggak kita buat saja program berbasis android. Jadi masyarakat langsung terhubung dengan petugas," kata.Rangga.

Saat ini aplikasi yang dinamainya "Telepon Kebakaran" tersebut baru memiliki satu buah fitur, berupa nomor kontak yang bisa langsung menghubungkan pelapor dengan petugas. Untuk saat ini, kata Rangga, orientasinya masih terbatas pada 5 wilayah di DKI saja.

Sebelum program aplikasi tersebut tersedia di toko aplikasi android, terlebih dahulu Rangga harus mendaftarkan aplikasinya melalui Google Play, dan dikenakan biaya sekitar 25 dollar AS atau sekitar Rp 300.000 untuk satu aplikasi.

Rangga mengaku mengerjakan sendiri aplikasi tersebut.  "Semua saya lakukan sendiri, termasuk biaya, semua saya yang menanggung," ujar Rangga.

Menurut Rangga, dirinya telah beberapa kali berusaha mengajukan proposal pembuatan aplikasi tersebut kepada Dinas Pemadam Kebakaran. Namun belum ada tanggapan atau respons yang diberikan kepadanya. Aplikasi yang terdaftar sejak (24/4/2014) tersebut, saat ini sudah diunduh oleh lebih dari 100 orang.

Untuk kedepannya, Rangga mengatakan, akan menambah fitur-fitur lain agar aplikasi tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal. "Ini salah satu bentuk loyalitas saya sebagai petugas damkar, dan dedikasi kepada masyarakat," ujar Rangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com