Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Ikhlas Makam Dibongkar untuk Pelebaran Kali Sunter

Kompas.com - 16/05/2014, 13:24 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli waris yang makam keluarganya dibongkar untuk kepentingan pelebaran Kali Sunter, di Cipinang Melayu, Jakarta Timur, mengaku ikhlas makam kerabat mereka dibongkar. Mereka tidak keberatan karena makam lama dipindah masih dalam satu kawasan.

Salah satunya adalah Dias (22), warga Pondok Bambu, Jakarta Timur. Dias mengaku, tidak keberatan makam almarhum ayahnya di sana dibongkar untuk pengerjaan proyek penanganan banjir tersebut.

"Kalau dari saya menerima karena daerah sini memang sering banjir. Jadi dibutuhkan pelebaran kali. Karena, Kalimalang di depan itu sudah tidak mampu lagi menampung banjir," kata Dias, saat ditemui di TPU tersebut, Jumat (16/5/2014) siang.

Dias mengaku, sosialisasi telah diberitahukan pengurus makam kepada para ahli waris. Sosialisasi yang diberikan diterimanya sejak dua bulan lalu. Mereka juga tidak dibebani biaya dalam pemindahan makam ini.

"Yang mengerjakan pengurus makamnya. Kita tidak keluar biaya," ujar Dias.

Tuti (56), warga setempat yang menjadi ahli waris tiga makam keluarganya juga mengutarakan hal senada. Di TPU tersebut, lanjutnya, dimakamkan orangtuanya, suami, dan seorang anaknya. Dari tiga makam itu, makam suaminya yang terkena dampak pelebaran karena berdekatan dengan pinggir Kali Sunter. Tuti mengatakan, pengurus makam telah memindahkan makam suaminya dari tempat tersebut.

"Sudah kemarin dipindahnya. Posisinya sekarang di tengah anak sama orangtua saya. Biar deketlah sama mertuanya," ujar warga Cipinang Bali, Makasar, Jakarta Timur ini.

Tuti tidak keberatan lantaran pemindahan dilakukan masih pada kawasan yang sama dan tidak dibebani biaya. Dia berharap, pelebaran ini dapat mengurangi banjir pada kawasan itu.

"Manusia hanya mencegah. Yang punya kuasa kan Allah. Mudah-mudahan enggak banjir lagi," ujar Tuti.

Adapun pengurus makam menyediakan ganti kafan baru dan juga nisan bagi makam lama yang dipindah tersebut. Pengerjaan pemindahan makam ini akan berlangsung selama 10 hari ke depan, mulai Rabu (14/5/2014) kemarin.

Tercatat ada sekitar 200 makam akan dipindahkan terkait proyek pelebaran untuk normalisasi Kali Sunter. Panjang lahan yang akan terkena pelebaran sekitar 150 meter pada bibir Kali Sunter, dengan lebar 15-20 meter ke bagian dalam makam. Total lahan yang terkena dampak pelebaran sekitar 3.000 meter persegi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com