Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Rusun Komarudin Boleh Mencicil Tunggakan Air

Kompas.com - 23/05/2014, 16:55 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak pengelola rusun di Jakarta Timur menyatakan akan memberikan toleransi terkait pembayaran tunggakan air bagi warga di Rusun Komarudin. Sebelumnya, mereka kaget lantaran mendapat tagihan rapel tunggakan air selama tiga bulan.

Kepala Unit Pengelola Rusun Wilayah III DKI Jefyodya Julyan, mengatakan, warga di sana akan diberi keringanan untuk mencicil pembayaran tunggakan air tersebut. "Masalah air itu kita akan berikan toleransi berupa keringanan waktu bagi warga untuk mencicil," kata pria yang akrab disapa Jefy ini, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (23/5/2014).

Jefy mengatakan, warga bisa mengajukan surat pernyataan kepada pengelola, untuk meminta jangka waktu berapa lama akan mencicil. Ia mengatakan, pihaknya tidak dapat memberikan potongan biaya atau menggratiskan warga yang telah menunggak selama beberapa bulan tersebut.

"Kalau mau minta dipotong atau digratisin jangan dong. Kita kan bayar ke perusahaan air. Air yang sudah dipakai itu tetap harus dibayar," ujar Jefy.

Ia membantah tudingan pihaknya tidak mensosialisasikan terhadap warga bahwa setelah menempati rusun warga mesti membayar biaya air dan listrik sendiri. Menurutnya, sosialisasi itu telah dilakukan sebelum warga menempati rusun.

"Pasti sudah kita disampaikan. Dari pertama kali di kecamatan saya atau anak buah saya itu sudah bilang, yang harus anda bayar itu air dan listrik. Untuk unit itu sewanya masih gratis selama enam bulan," ujar Jefy.

Dengan kejadian ini, Jefy berharap tidak ada warga yang menjadikan alasan itu untuk tidak membayar tagihan air tersebut.

Sebelumnya, warga di Rusun Komarudin mendapat tagihan tunggakan air yang dirapel selama tiga bulan. Warga kecewa karena pengelola tidak memberikan informasi detail mengenai pembayaran air.

Karena tagihan dirapel selama tiga bulan, warga merasa tak sanggup membayar biaya yang dinilai memberatkan tersebut. Warga berpendapat seharusnya tagihan air itu dilakukan setiap bulannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com