"Karena banyak yang belum menetap, kelurahan susah mastiin jumlah DPT di sana (Rusun Komarudin)," kata Moh Anwar, Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kelurahan Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (28/3/2014).
Anwar mengatakan, warga yang masih kerap bolak-balik ke rumah asalnya mempersulit pendataan DPT di Kelurahan Penggilingan. Hal ini disebabkan karena kelurahan tak menerima data diri para warga ini, padahal mereka sudah tinggal selama satu bulan di rusun.
Menurut Anwar, warga yang belum menetap sulit ditemui. Mereka masih memilih tinggal di tempat asal mereka karena lebih dekat dengan kantor. Mereka ada di rusun pada waktu tertentu saja.
PPS Kelurahan Penggilingan belum dapat melaporkan jumlah DPT di Rusun Komarudin kepada KPUD Jakarta Timur. Jumlah yang tak pasti dikawatirkan dapat menciptakan sejumlah pemilih ganda karena warga masih dapat memilih di tempat asal mereka.
Hal ini juga membuat KPUD Jakarta Timur menunda instruksi pengiriman kotak suara tambahan ke Kelurahan Penggilingan selama tiga hari terhitung dari hari ini. Hingga saat ini, PPS berencana menyiapkan empat TPS untuk 1.000 orang pemilih di Rusun Komarudin. Namun jumlah ini masih dapat berubah bila jumlah warga telah terkumpul.
Rusun Komarudin telah ditempati warga yang pindah dari dua tempat, yakni Kelurahan Kebun Kosong, Kecamatan Kemayoran dan dari pinggir Kali Sentiong, Jakarta Pusat. Dari enam blok yang ada di rusun tersebut, dua telah ditempati dan empat masih dalam tahap perbaikan sambil menunggu penghuni baru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.