Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD Bekasi: Rapat dengan DKI Belum Juga Terlaksana

Kompas.com - 26/05/2014, 07:35 WIB
Jessi Carina

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi sempat merencanakan untuk mengadakan pertemuan dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membicarakan pelanggaran jam operasional truk sampah DKI yang melintasi Bekasi.

Akan tetapi, pertemuan tersebut belum terlaksana sampai saat ini. Apalagi masa jabatan anggota DPRD akan segera berakhir dan digantikan anggota DPR untuk masa bakti 2014-2019.

"Saya akan tetap mendesak agar pimpinan dewan meminta klarifikasi resmi ke Pemprov DKI. Karena masalah pelanggaran MoU ini sudah semakin merugikan Kota Bekasi. Saya minta MoU untuk dievaluasi," ujar Ariyanto dari Komisi A DPRD Kota Bekasi kepada Kompas.com, Senin (26/05/2014).

Ariyanto berharap pertemuan itu dapat terlaksana secepat mungkin. Namun, menurutnya itu sangat tergantung dari kebijakan pimpinan DPRD yang baru nantinya. Pimpinan DPRD harus tanggap dalam menyikapi permasalahan ini. Jika tidak, evaluasi MoU tersebut bisa saja batal. Namun, pihaknya dari Komisi A akan tetap mendesak hal itu.

Hal ini, menurut Ariyanto, disebabkan oleh dampak kerugian lingkungan yang harus ditanggung warga Bekasi sudah sangat besar. Walaupun sebenarnya Kota Bekasi juga mendapat keuntungan dari kerja sama dengan Pemprov DKI tersebut.

Ariyanto mendukung pengandangan truk-truk sampah DKI yang melanggar tersebut. Meskipun demikian dia menginginkan evaluasi MoU tetap dilakukan.

Evaluasi itu bukan hanya untuk jam operasional truk sampah, melainkan evaluasi menyeluruh. "Masih banyak lagi yang harus dievaluasi. Bukan hanya soal jam operasional truk saja. Soal kelayakan truk sampah juga, lalu tiping fee serta dampak lingkungan yang ada juga harus ditinjau ulang," ujarnya.

Ariyanto mengakui selama ini sempat muncul kendala yang membuat rencana pertemuan dengan Pemprov DKI tak kunjung terealisasikan. Menurutnya, ada sedikit perbedaan persepsi antara anggota dewan dalam menyikapi hal ini.

"Kendalanya adalah belum adanya kesamaan persepsi di DPRD terkait penyikapan terhadap hal tersebut. Dulu hanya beberapa anggota dewan saja yang merespons. Tapi sekarang saya pikir sudah bertambah," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi pernah turun langsung melakukan pengusiran terhadap truk sampah milik DKI yang melanggar jam operasional. Belasan truk sampah DKI juga pernah dirazia oleh Dishub Bekasi beberapa waktu lalu. Tak hanya dirazia, truk sampah DKI pun bahkan pernah dikandangkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com