Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masalah Kemacetan Lalu Lintas Halim Masih Dikaji

Kompas.com - 03/06/2014, 16:27 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com --
Masalah analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) sejak dibukanya jalur penerbangan domestik berjadwal di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, masih dikaji. Sejauh ini, belum ada putusan mengenai dampak potensi kemacetan yang bisa ditimbulkan.

"Jadi begini, masalah amdal nanti yang mengkaji konsultan. Nah, konsultan itu yang menyiapkan adalah AP (Angkasa Pura) II. Hasil kajian diserahkan ke Pemda DKI melalui Dinas Perhubungan," kata General Manager Halim Perdanakusuma, Iwan Khrishadianto, di Bandara Halim Perdanakusuma, Selasa (3/6/2014).

Hasil kajian lalu lintas tersebut, lanjut Iwan, bisa menjadi dasar bagi Dinas Perhubungan DKI, misalnya terkait masalah lalu lintas. "Nanti Dishub lihat, apakah hasil kajian itu bisa buat dasar, misalnya apakah jalan itu perlu untuk dipelebar," ujar Iwan.

Namun, sementara ini, masalah kemacetan masih ditangani dengan rekayasa lalu lintas. Iwan belum mengetahui sudah sejauh mana proses kajian amdal tersebut berjalan. "Saya belum bisa monitor itu, apakah masih di konsultan atau sudah di Dishub," ujar Iwan.

Berdasarkan catatan Kompas.com, terdapat tujuh titik jalur yang mengarah ke Bandara Halim Perdanakusuma menjadi rawan macet. Titik-titik itu antara lain wilayah Cawang UKI, simpang Halim yang mendekati pertigaan Kebon Nanas menuju Halim, kawasan Kalimalang, jalur dari Kecamatan Makassar yang tembus ke Halim, jalur dari arah Pondok Gede menuju persimpangan di Taman Mini, dan beberapa titik lainnya.

Pengoperasian Bandara Halim Perdanakusuma sebagai bandara domestik untuk mengatasi kepadatan lalu lintas penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta. Sejak awal Januari, bandara itu dibuka bagi jalur penerbangan domestik. Saat ini, baru maskapai Citilink yang beroperasi di rute domestik di bandara tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com