Sebagai gantinya, sejumlah petugas berjaga di depan gerbang elektronik dan menawarkan kartu elektronik produk perbankan yang telah mengadakan kerja sama dengan pengelola transjakarta, seperti E-Money (Mandiri), Brizzi (BRI), Flazz (BCA), Prepaid (BNI), dan Jakcard (Bank DKI).
"Loket tiket sengaja ditutup, sehingga calon penumpang tidak bisa membeli tiket manual. Ini dilakukan agar orang segera membeli e-card. Ini merupakan program dari Pemprov DKI pada tahun ini yang memang ingin menerapkan e-card di seluruh koridor bus transjakarta," kata Kepala UP Transjakarta Pargaulan Butar Butar saat dihubungi, Kamis (5/6/2014).
Pargaulan mengatakan, sosialisasi ini belum sepenuhnya berhasil. Kesulitannya, kata dia, adalah kurangnya kesadaran penumpang bahwa penggunaan kartu elektronik jauh lebih memudahkan dibanding tiket konvensional yang menggunakan secarik kertas.
"Agak sulit juga mengajak penumpang menggunakan e-card. Padahal dengan e-card, mereka tidak perlu mengantri membeli tiket di loket. Tinggal menempelkan e-card di barrier untuk masuk ke dalam halte," jelas Pargaulan.
Penggunaan kartu elektronik untuk layanan transjakarta telah dilakukan sejak Januari 2013. Selain di loket halte transjakarta, kartu elektronik juga dapat dibeli di Indomaret maupun Alfamart. Khusus untuk Mandiri E-Money, BRI Brizzi, dan BCA Flazz, ketiga kartu ini juga sudah dapat digunakan di layanan kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek. Bahkan, Mandiri E-Money juga dapat digunakan di Gerbang Tol Otomatis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.