Sejak saat itu, Ito benar-benar jadi "panglima" di RW 04. Dia pun mempekerjakan pemuda pengangguran untuk menjaga parkiran, mengutip uang dari PKL, dan jadi pengawas. Sebagian besar yang bekerja berasal dari wilayah Tanah Abang.
Dia membuat aturan bahwa hanya boleh ada 100 pedagang makanan di jalanan wilayah RW 04. Pedagang di sana ditarik uang keamanan Rp 3.000 per hari, serta uang listrik Rp 50.000 per bulan. Uang itu dipergunakan untuk menggaji 10 orang yang bertugas mengutip uang dari PKL.
"Sebenarnya saya tahu kadang-kadang anak buah saya menarik uang Rp 5.000 dari PKL. Tapi tak apalah selama pedagangnya juga rela," kata Ito.
Kemudian ada pula PKL di Gang 40 yang jumlahnya sekitar 25 pedagang. Pedagang di situ dikutip Rp 7.000 per hari. Uang itu masuk kas PKK dan posyandu, ada juga karang taruna yang diberi kebebasan mengutip Rp 1.000 dari 100 pedagang di jalanan wilayah RW 04.
Kepada pedagang, Ito melarang berjualan barang atau makanan yang sama. Jadi, setiap pedagang yang mau masuk selalu ditanya, ia akan berdagang apa.
Jika sama, maka dia akan ditolak karena nantinya pasti akan terjadi gesekan. Ujung-ujungnya nanti ada backing-an di belakang pedagang lama untuk menggeser pedagang baru. Itu yang bakal bikin repot, dan Ito harus menengahinya.
Namun, apabila ada gesekan antarpedagang, Ito pasti turun tangan dengan cara seperti Don Corleone di novel Mario Puzo. Dia akan tampil sebagai penengah. "Kalau sudah begitu, pedagang yang memiliki backing-an pun akan menyingkir," kata Ito.
Untuk area parkir, Ito mempekerjakan sembilan anak buah kepercayaannya yang terdiri dari dua pengawas dan tujuh koordinator. Ada pula sekitar 100 anak buah lain yang bertugas menjaga lahan parkir dan mengutip.
Setiap bulan, mereka yang bertugas jaga parkir mendapat gaji Rp 2,4 juta. Di luar itu, ada lagi uang harian sebesar Rp 50.000 per hari, lalu ada pula uang tambahan.
Uang ini didapat penjaga parkir yang bekerja di atas pukul 19.00. "Soalnya uang parkir di atas jam tujuh malam itu sudah tak dihitung pemasukan, tetapi boleh dibawa pulang oleh mereka yang menjaga. Itu gede juga dapetnya. Bisa Rp 400.000," kata Ito.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.