Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Godfather" di Jakarta Kuasai Parkir Rp 500 Juta

Kompas.com - 14/07/2014, 08:47 WIB

Sejak saat itu, Ito benar-benar jadi "panglima" di RW 04. Dia pun mempekerjakan pemuda pengangguran untuk menjaga parkiran, mengutip uang dari PKL, dan jadi pengawas. Sebagian besar yang bekerja berasal dari wilayah Tanah Abang.

Dia membuat aturan bahwa hanya boleh ada 100 pedagang makanan di jalanan wilayah RW 04. Pedagang di sana ditarik uang keamanan Rp 3.000 per hari, serta uang listrik Rp 50.000 per bulan. Uang itu dipergunakan untuk menggaji 10 orang yang bertugas mengutip uang dari PKL.

"Sebenarnya saya tahu kadang-kadang anak buah saya menarik uang Rp 5.000 dari PKL. Tapi tak apalah selama pedagangnya juga rela," kata Ito.

Kemudian ada pula PKL di Gang 40 yang jumlahnya sekitar 25 pedagang. Pedagang di situ dikutip Rp 7.000 per hari. Uang itu masuk kas PKK dan posyandu, ada juga karang taruna yang diberi kebebasan mengutip Rp 1.000 dari 100 pedagang di jalanan wilayah RW 04.

Kepada pedagang, Ito melarang berjualan barang atau makanan yang sama. Jadi, setiap pedagang yang mau masuk selalu ditanya, ia akan berdagang apa.

Jika sama, maka dia akan ditolak karena nantinya pasti akan terjadi gesekan. Ujung-ujungnya nanti ada backing-an di belakang pedagang lama untuk menggeser pedagang baru. Itu yang bakal bikin repot, dan Ito harus menengahinya.

Namun, apabila ada gesekan antarpedagang, Ito pasti turun tangan dengan cara seperti Don Corleone di novel Mario Puzo. Dia akan tampil sebagai penengah. "Kalau sudah begitu, pedagang yang memiliki backing-an pun akan menyingkir," kata Ito.

Untuk area parkir, Ito mempekerjakan sembilan anak buah kepercayaannya yang terdiri dari dua pengawas dan tujuh koordinator. Ada pula sekitar 100 anak buah lain yang bertugas menjaga lahan parkir dan mengutip.

Setiap bulan, mereka yang bertugas jaga parkir mendapat gaji Rp 2,4 juta. Di luar itu, ada lagi uang harian sebesar Rp 50.000 per hari, lalu ada pula uang tambahan.

Uang ini didapat penjaga parkir yang bekerja di atas pukul 19.00. "Soalnya uang parkir di atas jam tujuh malam itu sudah tak dihitung pemasukan, tetapi boleh dibawa pulang oleh mereka yang menjaga. Itu gede juga dapetnya. Bisa Rp 400.000," kata Ito.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com