Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota KPPS Curang Tak Diganti Saat Pemilihan Ulang, Tim Jokowi-JK Protes

Kompas.com - 14/07/2014, 13:03 WIB
Jessi Carina

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com — Tujuh anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) tidak diganti saat pencoblosan ulang di TPS 41 Kaliabang Tengah, Bekasi Utara. Padahal, ketujuh anggota tersebut terindikasi melakukan pelanggaran dalam Pemilu Presiden 9 Juli lalu.

"Memang ketujuh anggota ini tidak diganti. Padahal, kami dari Panwaslu sudah menyarankan untuk diganti," ujar Ketua Panitia Pengawas Pemilu Ismail di Pondok Ungu Permai, Senin (14/7/2014).

Ismail mengatakan, ketujuh anggota KPPS ini masih melakukan tugas karena adanya kendala teknis. Panitia Pemungutan Suara (PPS) tidak sempat lagi mencari anggota KPPS baru untuk melakukan pemilihan ulang.

Karena itu, anggota KPPS yang lama tetap bertugas dalam pencoblosan ulang ini. Namun, untuk menghindari pelanggaran, pengawasan terhadap pencoblosan ulang di TPS 41 diperketat.

Ketua PAC PDI-P Bekasi Utara Wasimin menyatakan tidak setuju dengan hal ini. Timnya, yang juga merupakan saksi bagi Jokowi-JK, menganggap anggota KPPS sudah tidak netral sehingga harus diganti.

Saat pencoblosan 9 Juli lalu, saksi dari Jokowi-JK menemukan sejumlah kejanggalan. Ada sebuah paku yang diletakkan di atas meja penghitungan suara. Ketika ada surat suara yang tercoblos untuk Jokowi-JK, anggota KPPS menekan surat suara tersebut hingga mengenai paku yang ada di meja sehingga surat suara terlihat seolah tercoblos di bagian dua pasangan calon.

Hal ini menyebabkan surat suara tersebut menjadi tidak sah. Dari tindakan ini, akhirnya ada 30 surat suara yang menjadi tidak sah. "Kejadian kemarin luar biasa. Kalau sudah dibacakan surat suara dan kelihatan yang coblos nomor dua, itu langsung dirusak," ujarnya.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bekasi menggelar pencoblosan ulang di satu TPS di Kelurahan Kaliabang Tengah, Bekasi Utara.

Alasannya, ditemukan 30 surat suara yang rusak saat dilakukan penghitungan suara di TPS tersebut. TPS 41 menjadi satu-satunya TPS di Kota Bekasi yang menggelar pemilihan ulang.

Pada 9 Juli lalu, TPS ini memenangkan pasangan capres nomor 1 Prabowo-Hatta sebagai peraih suara terbanyak dengan meraih 391 suara, sedangkan pasangan Jokowi-JK meraih 217 suara. Terdapat 30 surat suara tidak sah yang diduga dirusak oleh petugas KPPS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Megapolitan
Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Megapolitan
5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

Megapolitan
Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Korban Begal Bermodus "Debt Collector" di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Ditangkap

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Ditangkap

Megapolitan
Polisi Ungkap Alasan Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah: Merasa Dijauhi Teman

Polisi Ungkap Alasan Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah: Merasa Dijauhi Teman

Megapolitan
Siswa yang 'Numpang' KK di DKI Tak Bisa Daftar PPDB Tahun Ini

Siswa yang "Numpang" KK di DKI Tak Bisa Daftar PPDB Tahun Ini

Megapolitan
Sudah Berusia 70 Tahun, Mian Pesimistis Pemprov DKI Beri Pekerjaan buat Jukir Liar Lansia

Sudah Berusia 70 Tahun, Mian Pesimistis Pemprov DKI Beri Pekerjaan buat Jukir Liar Lansia

Megapolitan
Kronologi Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Kronologi Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com