Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Tumpeng Raksasa untuk Jokowi

Kompas.com - 23/07/2014, 15:21 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sebuah tumpeng setinggi 7 meter dibuat oleh para relawan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai ungkapan bahagia terkait hasil Pemilu Presiden 2014. Tumpeng raksasa ini rencananya akan dipotong langsung oleh presiden terpilih Joko Widodo, Rabu (23/7/2014) sore nanti.

Tumpeng raksasa itu dipajang di sebelah panggung di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat. Bagian atas tumpeng tersebut berupa susunan tumpeng ukuran kecil. Adapun bagian bawahnya terdiri dari susunan sayur-sayuran, seperti kacang panjang, wortel, terung, tomat, dan cabai.

Sekretaris Jenderal Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi, Dono Prasetyo, mengatakan, tumpeng tersebut dibuat oleh gabungan tim relawan Jokowi-JK. Ia mengatakan, jika tak ada halangan, Jokowi akan hadir dan memotong tumpeng tersebut dalam seremoni perayaan kemenangan Pilpres 2014.

"Pak Jokowi waktu itu sudah bilang akan datang, mungkin sore, atau setelah buka puasa nanti," kata Dono.

Gabungan tim relawan Jokowi-JK akan memulai acara seremoni itu kira-kira pukul 16.00 WIB. Selain pemotongan tumpeng, acara juga diramaikan dengan pertunjukan musik, doa bersama, pameran jajanan rakyat, serta pemberian maklumat dari relawan untuk presiden dan wakil presiden terpilih.

Hingga pukul 14.45 WIB, para relawan dan pendukung Jokowi-JK mulai berdatangan ke lokasi acara. Beberapa di antaranya memanfaatkan tumpeng raksasa itu sebagai latar untuk berfoto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com