Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Bisa Pecat Kepala Inspektorat DKI, Ahok Elus-elus Dada

Kompas.com - 26/07/2014, 12:00 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Banyaknya kasus penyalahgunaan anggaran yang terungkap ke publik beberapa akhir belakangan ini, membuat Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama geram kepada kinerja Kepala Inspektorat DKI, Franky Mangatas Panjaitan.

Dia bingung karena inspektorat kerap "kebobolan" banyaknya permasalahan keuangan di DKI. Seharusnya, lanjut Ahok, inspektorat berperan sebagai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di lingkungan Pemprov DKI.

"Inspektorat ini bermasalah, mafia semua. Masak mereka enggak tahu banyak kejadian begini. Makanya (Kepala) Inspektorat juga mesti diganti," kata Basuki dengan nada suaranya yang meninggi saat berbincang santai dengan wartawan, di Balaikota Jakarta, Jumat (25/7/2014) malam.

Kendati demikian, pria yang akrab disapa Ahok itu mengaku, belum dapat memecat Franky. Pasalnya, dia belum memiliki wewenang untuk memecat Franky.

"Jadi ya sudah sabar.. sabar... Kalau Pak Jokowi memang lebih tenang, meredam pakai air dingin," lanjut dia seraya mengelus-elus dadanya.

Menurut Basuki, Inspektorat DKI seharusnya dapat mengetahui adanya pungutan liar (pungli) yang dilakukan di Balai Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Kedaung Angke. Namun, indikasi korupsi Dinas Perhubungan DKI itu justru diungkap KPK.

Tak hanya itu, dia juga menilai Inspektorat DKI kerap "bermain mata" dengan para satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI. Hal ini dapat terlihat pada pembeludakan jumlah pekerja harian lepas (PHL) di Dinas Kebersihan. Sedianya, DKI hanya membayar 3000 PHL, kemudian meningkat menjadi 10.721 pegawai.

Atas temuan BPK terkait Laporan Keuangan Pemprov DKI tahun 2013, Basuki juga menyalahkan kinerja Inspektorat DKI. Pemprov DKI hanya menerima opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP).

Opini ini menurun, sejak dua tahun lalu, laporan keuangan DKI mendapat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)-dengan paragraf penjelas. Temuan BPK itu menunjukkan ada 86 proyek yang berpotensi kerugian daerah dengan nilai total Rp 1,54 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com