Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Kecelakaan Selama Mudik

Kompas.com - 31/07/2014, 13:15 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tingginya angka kecelakaan selama mudik tidak hanya dipengaruhi lalainya pengendara dalam mematuhi peraturan lalu lintas. Mayoritas kecelakaan terjadi karena pengendara memaksakan kondisi tubuhnya untuk berkendara saat kelelahan.

"Penyebabnya hampir didominasi human error. Tidak hanya semata pelanggaran pada lalu lintas. Banyak kecelakaan karena lelah dan mengantuk," ujar Ketua Harian Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu, Sudirman Lambali, di Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (31/7/2014).

Sudirman mengatakan, banyak pengendara dengan dalih ingin lebih cepat sampai ke tempat tujuan sehingga mengabaikan kondisi tubuhnya. Saat tubuh kelelahan, tingkat konsentrasi menurun dan kurang awas memperhatikan kondisi jalanan.

"Tidak ada yang bisa mengatasi selain diri sendiri. Ngantuk obatnya ya cuma istirahat," ujarnya.

Sudirman menyarankan, sebaiknya pemudik memanfaatkan fasilitas posko-posko yang disediakan pemerintah maupun pihak swasta bagi pengguna jalan untuk beristirahat. Menurut dia, fasilitas umum seperti SPBU dan jembatan timbang yang disulap menjadi tempat peristirahatan juga harus dimanfaatkan oleh pemudik.

Selain karena kelelahan, imbuh Sudirman, penyebab lain kecelakaan selama mudik juga karena minimnya perhatian pemudik terhadap peraturan lalu lintas. Banyak pemudik yang kerap mengabaikan rambu lalu lintas dan saling menyalip karena ingin cepat sampai di tempat tujuan.

"Kalau jalanan itu macet dan padat, tingkat kecelakaannya rendah. Justru pada saat lengang itu fatal karena pada ngebut," ujarnya.

Untuk menekan angka kecelakaan pada arus balik, Sudirman mengimbau masyarakat agar lebih mematuhi peraturan lalu lintas. Ia berharap masyarakat juga memperhatikan kondisi tubuh mereka agar tidak kelelahan dan mengantuk sehingga senantiasa dalam kondisi prima dan konsentrasi penuh.

"Kita minta masyarakat berhati-hati, perhatikan rambu lalu lintas. Saat arus balik perlu diperhatikan, kalau capek segera istirahat," kata Sudirman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Putri Bunuh Ayah Kandung di Duren Sawit, Pelaku Disebut Hidup di Jalan sebagai Pengamen

Putri Bunuh Ayah Kandung di Duren Sawit, Pelaku Disebut Hidup di Jalan sebagai Pengamen

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemilik 'Wedding Organizer' yang Diduga Tipu Calon Pengantin di Bogor

Polisi Tangkap Pemilik "Wedding Organizer" yang Diduga Tipu Calon Pengantin di Bogor

Megapolitan
Usai Bunuh Ayahnya, Putri Pedagang Perabot di Duren Sawit Gondol Motor dan Ponsel Korban

Usai Bunuh Ayahnya, Putri Pedagang Perabot di Duren Sawit Gondol Motor dan Ponsel Korban

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Megapolitan
Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Megapolitan
Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Megapolitan
KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Megapolitan
Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Megapolitan
Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Megapolitan
Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Megapolitan
Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Megapolitan
Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir 'Stunting' Meningkat

Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir "Stunting" Meningkat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com