Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernah Berikan Parsel, Pria yang Minta Suntik Mati Dikenang Staf UI

Kompas.com - 05/08/2014, 20:09 WIB
Desy Hartini

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Di lingkungannya, Ignatius Ryan Tumiwa dikenal sebagai sosok pendiam dan tertutup. Namun, hal itu dibantah oleh Gita, mantan Staf Sekretariat Pemegang Data Kelas Pajak Universitas Indonesia.

Ditemui di Gedung Program Pascasarjana UI, Salemba, Jakarta Pusat, Gita mengungkapkan jika Ryan merupakan sosok yang banyak bicara.

"Nah, mungkin kalau sama orang lain, Ryan memang pendiam. Tapi, kalau sama saya, justru dia banyak bicara kok. Kami suka bertemu dan ngobrol. Anaknya ceria juga kok," kata Gita, Selasa (5/8/2014).

Kepada Kompas.com, sebelumnya, Gita mengaku jika lupa dengan sosok alumnus Program Pascasarjana Departemen Ilmu Administrasi tersebut. Namun, setelah mengobrol lebih lama, akhirnya ia mengingatnya.

Gita menambahkan jika Ryan pernah memberikan parsel buah ketika Lebaran. "Kemarin itu dosen dan teman-teman banyak yang tanya tentang dia, tapi saya lupa," katanya. "Tapi, akhirnya saya ingat. Saya ingat kalau dia pernah memberikan parsel buah saat Lebaran kepada saya," ujar dia lagi sambil tertawa.

Gita yang kini sudah berpindah posisi sebagai Staf Sekretariat Pemegang Data Kelas Kerja Sama ini mengaku prihatin dengan Ryan. "Prihatin. Padahal, dia itu pintar juga kan. Mungkin saja dia depresi atas apa yang dihadapinya itu," ujar Gita.

Ryan, pria penderita depresi, sempat mengajukan permohonan uji materi Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Pasal 344 terhadap UUD 1945 ke Mahkamah Konstitusi. Pasal itu digugat lantaran dianggap tidak melegalkan upaya bunuh diri. Suntik mati pun dipilihnya sebagai jalan terakhir lantaran depresi dan ketidakmampuannya berobat ke psikiater.

Baca juga: MK Diyakini Akan Tolak Gugatan "Suntik Mati" Ryan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com