Arul (25) pekerja swasta yang indekos di RT 05 RW 09 Mampang Prapatan, di kompleks itu, misalnya, mengaku sudah lebih dari satu jam tertahan di luar kompleks saat ditemui Kompas.com. Dia yang bekerja di wilayah Cinere, Depok, Jawa Barat, ini sudah ada di luar kompleks tersebut sejak tengah malam.
"Saya pulang tadi jam sepuluh (malam) dari kantor tapi karena kejebak macet jadi sampai jam dua belas. Sampai di sini ternyata sudah banjir enggak bisa masuk," kata Arul, kepada Kompas.com, Selasa dini hari.
Menurut Arul, banjir sudah sering melanda kawasan ini. Terakhir kali, kata dia, banjir juga merendam kawasan tersebut pada hari raya Idul Fitri, Senin (28/7/2014). "Ini barang-barang pasti kebanjiran. Saya juga enggak tau mau ke mana," ujar dia.
Roni (25), warga lain di RT 05 RW 09 Mampang Prapatan mengatakan biasanya ada bantuan perahu setiap kali banjir terjadi di sini. "Tadi (juga) ada perahunya, cuma sudah pergi enggak tahu kemana," ujar dia.
Pekerja swasta di Taman Puring, Kebayoran Baru ini, mengatakan kemungkinan dia tak akan bisa masuk kerja besok pagi karena banjir ini. "(Karena) mungkin ini surutnya bisa pagi," ujar Roni.
Ketua RT 10 RW 04 Mampang Prapatan, Dadang Jatnika (52), mengatakan belum ada tanda-tanda banjir di wilayahnya ini akan surut. Menurut dia, banjir sekarang berketinggian antara satu meter hingga 1,5 meter. "Dari tadi naik terus. Belum ada tanda-tanda turun," ujar dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.