Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Di Negara Maju, Anak-anak Lebih Banyak Bermain

Kompas.com - 13/08/2014, 14:52 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama berpendapat, sistem pendidikan di Indonesia seharusnya mencontoh pola pendidikan yang diterapkan di beberapa negara maju. Menurut dia, di negara-negara maju, anak sekolah lebih banyak bermain ketimbang belajar.

"Saya lebih cenderung setuju anak sekolah itu yang seperti di negara-negara maju kaya di Finlandia. Di sana anak-anak itu lebih banyak bermain, kok," kata dia di Balaikota Jakarta, Rabu (13/8/2014).

Ahok lalu menceritakan pengalaman saat beberapa tahun lalu menyekolahkan anaknya di suatu sekolah yang menerapkan sistem pendidikan lokal. Di sekolah tersebut, kata dia, anak-anak yang masih berusia dini sudah ditekankan untuk bisa membaca. Karena anaknya tak bisa menyesuaikan dengan sistem tersebut, Ahok pun memindahkan anaknya ke sekolah yang lain.

"Saya pindahin ke sekolah yang lain, di sana dia cuma diajarin main. Tapi, sekarang anak saya bisa nulis dengan baik, bisa bikin cerita. Kadang-kadang kita kan terpengaruh kan, pengennya anak kecil langsung bisa ini itu. Tapi, itu masing-masing sih," ujar mantan Bupati Belitung Timur itu.

Meski demikian, Ahok mengaku tidak punya wewenang untuk menentang penerapan Kurikulum 2013 yang memberikan porsi jam belajar yang lebih banyak. Namun, ia memprediksi ada kemungkinan kurikulum tersebut akan diubah apabila nantinya menteri pendidikan di pemerintahan yang baru sudah dipegang oleh pejabat baru.

"Bisa saja nanti ganti menteri diubah lagi kan kurikulumnya. Ya kan kita sudah terkenal dengan itu, ganti mendiknas baru, ubah kurikulum lagi. Makanya, kita tunggu deh hasil pelantikan presiden," imbuhnya.

Seperti diberitakan, untuk menyesuaikan Kurikulum 2013 yang berisi materi pelajaran yang lebih banyak, dalam waktu dekat, seluruh sekolah di Jakarta, baik SD, SMP, maupun SMA, akan kembali melakukan kegiatan belajar mengajar pada hari Sabtu. Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun mengatakan, dengan materi pelajaran yang lebih banyak, tidak akan mungkin apabila kegiatan belajar mengajar hanya dilakukan Senin sampai Jumat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com