Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teror Maling Sepeda Motor Belum Akan Berakhir

Kompas.com - 23/08/2014, 19:48 WIB
KOMPAS.com - Masih ingat dengan pencuri sepeda motor yang meloloskan diri dari kepungan massa setelah mengacungkan pistol dan menembak ke langit di kawasan Asem Baris, Tebet, Jakarta Selatan, April lalu? Mungkin saja mereka bagian dari kelompok Hen-hen yang akhirnya diringkus oleh Kepolisian Sektor Pasar Minggu, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Sebutan Hen-hen muncul dari penggabungan inisial dua dari delapan anggota komplotan pencuri sepeda motor yang beraksi di Jakarta Selatan dan kawasan sekitarnya. Kedelapan pelaku tersebut adalah Hen (28), Hen (29), Iwang (27), Amin (29), Muyi (25), Ruli (32), Adi (29), dan Aseng (36).

”Penangkapan itu hasil kerja cukup lama. Berawal dari pengembangan kasus pencurian sepeda motor di Ragunan,” kata Kepala Polsek Pasar Minggu Komisaris Adri Desas Furianto, Jumat (22/8).

Kelompok yang dikenal nekat dan selalu bersenjata api ini tak segan mengancam warga. Mereka punya ciri khas, yaitu menakuti warga dengan menembakkan pistol ke arah langit. Jika sepeda motor incaran berhasil dibawa lari, mereka menjualnya ke kawasan Bogor dan Sukabumi, Jawa Barat.

Menurut Adri, ada penadah di kedua kota itu dan kini tengah dalam kejaran polisi. Ada pun anggota komplotan Hen-hen diketahui rata-rata berasal dari Lampung.

Selain membekuk kedelapan pelaku, polisi juga mengamankan empat sepeda motor curian, yaitu Honda Beat putih, Honda Scoopy krem, Honda CBR 150R, dan Yamaha Vixion. Sebuah mobil Toyota Avanza berwarna perak turut dijadikan barang bukti dan diduga sebagai mobil sewaan yang sering dipakai pelaku saat beraksi.

Mobil diduga dipakai pelaku saat mengintai sepeda motor yang akan dicuri, membantu rekan mereka saat dikejar warga ataupun polisi, dan sebagai tempat menyimpan persediaan amunisi senjata.

Polisi juga mengamankan 2 senjata api rakitan jenis revolver beserta 10 butir peluru, 2 kunci Letter T, dan 9 anak kunci.

Sebagai ganjaran atas aksinya yang meresahkan masyarakat, tersangka dijerat Pasal 1 Ayat 1 UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 juncto Pasal 481 juncto Pasal 55 KUHP dengan ancaman maksimal 20 tahun penjara. Ketiga pasal itu mengatur tentang penggunaan senjata api ilegal, pencurian dengan pemberatan, pertolongan jahat, dan turut serta melakukan tindak pidana.

Adri dan jajarannya masih mengembangkan kasus. Selain Hen-hen masih ada kelompok pencuri sepeda motor lain yang diincar.

Berbagai modus

Berbagai modus pencurian sepeda motor sudah beberapa kali diungkap oleh polisi. Di Jembatan Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, misalnya, beberapa waktu lalu telah ditangkap pencuri yang khusus mengincar korban yang tengah pacaran.

Di jembatan tersebut, pada sore hari sering ditemukan sejoli nongkrong. Dalam kondisi tidak waspada, pencuri mengancam dan merampas sepeda motor mereka.

Modus serupa dilakukan pencuri sepeda motor di Kota Bekasi, Jawa Barat. Pusat Komunikasi dan Informasi Bidang Humas Polda Metro Jaya, pada Jumat kemarin, mencatat, petugas Polsek Pondok Gede, Kota Bekasi, juga membekuk dua perampok sepeda motor yang biasa beroperasi di sejumlah tempat, dari Jatiasih hingga Jakarta Timur. Mereka juga sering mengincar korban yang sedang berpacaran di kawasan Kanal Banjir Timur, Durensawit, Jakarta Timur.

Kepala Polsek Pondok Gede Ajun Komisaris Cahyo mengatakan, kedua tersangka adalah EF (23) dan AM (19). Yang pertama ditangkap adalah EF lalu diperoleh keterangan tentang keterlibatan AM.

”Mereka kami tangkap setelah masyarakat melaporkan aksi brutal dua pemuda penganggur itu,” kata Cahyo.

Menurut Cahyo, awalnya polisi mendapat laporan warga tentang sepak terjang kedua pelaku, termasuk ciri-ciri EF dan AM.

Saat ditangkap di dekat Plaza Pondok Gede, Bekasi, dua pelaku dilaporkan melawan dan hendak melarikan diri. Petugas akhirnya melumpuhkan pelaku dengan menembak kakinya.

Dari hasil penyelidikan dan pengakuan pelaku, sepanjang tahun ini saja, keduanya sudah beraksi delapan kali. Polisi telah menyita delapan sepeda motor hasil curian sebagai barang bukti.

Selain itu, ada dua senjata tajam jenis pedang dan arit serta dua telepon seluler merek Blackberry dan Amstrong.

Sepeda motor yang dicuri EF dan AM direncanakan dijual ke Karawang, Jawa Barat, dengan harga berkisar Rp 2 juta-Rp 3 juta, bergantung pada kondisi fisik serta mereknya.

Waspadalah...! (NEL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com