Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Berharap "Partai Sebelah" Kompak soal Pengunduran Diri Jokowi

Kompas.com - 26/08/2014, 08:45 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan William Yanim berharap pengunduran diri Joko Widodo dari posisi Gubernur DKI Jakarta tak terkendala.

"Saya harap sih partai sebelah kompak," ujar William kepada Kompas.com, Selasa (26/8/2014) pagi. Dia merujuk "partai sebelah" itu sebagai Fraksi Partai Gerindra, PPP, Golkar, dan PKS di DPRD DKI.

William mengatakan, upaya menjegal pengunduran diri Jokowi yang sekarang berstatus sebagai presiden terpilih hasil Pemilu Presiden 2014 tersebut tak memiliki dasar. Dia pun merunutkan logikanya.

Pertama, tutur William, jumlah kursi Fraksi PDI-Perjuangan di DPRD DKI cukup dominan. "Kalau di paripurna pengunduran diri Jokowi berlangsung voting, kami pasti menang," ujar dia.

Kedua, lanjut William, jika Jokowi mundur maka Basuki Tjahaja Purnama otomatis menjabat sebagai orang nomor satu di DKI Jakarta. Bila sampai pengunduran diri Jokowi dihambat, kata dia, maka dapat diartikan Partai Gerindra pun tak setuju Basuki yang adalah kadernya memimpin DKI.

"Orang yang bakal memimpin Jakarta orangnya Gerindra kok. Masak dia tidak mau? Enggak ada dasarlah untuk menghambat Jokowi," ujar William.

Ketiga, kata William, menghambat laju pemimpin yang telah sah secara konstitusi adalah langkah yang tak populer di mata publik. Dia berkeyakinan bahwa fraksi-fraksi lain di DPRD DKI akan memperhitungkan pula hal-hal ini.

Siap mundur

Jokowi harus mengundurkan diri sebagai Gubernur DKI lantaran statusnya sebagai presiden terpilih hasil Pemilu Presiden 2014. Kepada wartawan di Balaikota, Senin (25/8/2014), Jokowi memastikan surat pengunduran diri sebagai Gubernur DKI telah siap. "Sudah siap dari dulu," ujar dia.

Menurut Jokowi, pengunduran dirinya tinggal menunggu kesiapan kelembagaan DPRD DKI, yakni penentuan pimpinan dan pembentukan komisi-komisi di dalamnya, untuk dia bisa mengajukan proses pengunduran diri itu.

Berdasarkan ketentuan dalam UU 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, ada beberapa tahap yang harus dilalui Jokowi untuk pengunduran diri ini. Pertama, Jokowi mengajukan surat pengunduran diri ke DPRD DKI dengan tembusan ke setiap fraksi serta Kementerian Dalam Negeri.

Tahap kedua, DPRD DKI Jakarta membahas pengunduran diri itu di tingkat pimpinan komisi. Jika diterima, DPRD DKI menggelar rapat paripurna untuk mengesahkan pengunduran diri Jokowi. Dalam paripurna, DPRD DKI sekaligus menetapkan pengganti Jokowi, yakni Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com