Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satelit Ibu Kota Berbenah Kelola Sampah

Kompas.com - 26/08/2014, 15:09 WIB

BOGOR, KOMPAS.com - Bogor dan Tangerang yang merupakan penyangga DKI Jakarta berbenah diri untuk mewujudkan ambisi menjadi kota cerdas. Salah satu masalah yang mau diatasi ialah pengelolaan sampah yang berteknologi dan tidak melupakan peran masyarakat.

Hal ini jadi salah satu yang diharapkan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto untuk membangun Kota Bogor. Bima mengungkapkan itu seusai menandatangani pernyataan kehendak (LOI) kerja sama dengan Kementerian Riset dan Teknologi saat Pekan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Ke-9 ASEAN, di Bogor, Senin (25/8/2014).

Kerja sama itu pada prinsipnya ingin mendorong Bogor sebagai Kota Cerdas. Salah satu dimensi penting yang harus dipenuhi ialah bisa melayani warga dengan teknologi terkini yang efektif dan efisien dan terutama adanya aparatur jujur dan profesional.

Dalam pengelolaan sampah, Bima mengatakan belum optimal. Produksi sampah 2.700- 3.000 meter kubik (m3) per hari. Yang bisa terangkut ke Tempat Pembuangan Akhir Galuga, Cibungbulang, Bogor, 70 persen atau 1.900-2.100 m3. Berkisar 800-900 m3 sampah tidak terangkut alias menumpuk di lapangan, selokan, dan pasar. Beberapa komunitas mencoba mengolah dengan model bank sampah, tetapi kapasitasnya tidak sampah 10 persen.

Menurut Bima, Kemenristek diyakini punya teknologi pengolahan sampah yang menghasilkan biogas. Bima menyatakan amat tertarik dan mendesak Kemenristek mencobanya di Bogor. Daripada meminta penanam modal dari mancanegara untuk membangun teknologi dan sistem pengelolaan sampah di Bogor, Bima lebih suka memilih karya bangsa sendiri.

Kerja sama ke depan, lanjut Bima, amat sesuai dengan semangat acara yang dihadiri Menteri Ristek ASEAN itu, yakni menjamin ketersediaan makanan, energi, dan air (FEW) bagi manusia. "Juga sesuai dengan salah satu program utama kami memperbaiki manajemen sampah dan kebersihan," kata Bima.

Libatkan orang muda

Langkah berbeda ditempuh Pemerintah Kota Tangerang yang ingin terus mengupayakan kotanya bersih dan layak huni. Sebagai kota dengan lingkungan bersih, mereka berupaya agar bebas dari sampah.

Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Tangerang Sugiharto Achmad Bagdja mengatakan, melibatkan peran serta orang muda yang membentuk Himpunan Orang Muda Peduli Sampah (Hompimpa). Kelompok ini membuka posko di Jalan Gurame, Perumnas I, Karawaci Baru, Karawaci.

Ketua Hompimpa Romi Abidin mengatakan, salah satu kegiatannya adalah menggelar Deklarasi 1.000 pemuda peduli sampah bersama dengan pelaksanaan hari bebas kendaraan bermotor (car free day) di Tugu Adipura, Kota Tangerang, Minggu (31/8/2014) mendatang.

Sekelompok anak muda yang peduli dengan kebersihan kotanya ini menjadi mentor kepada anak-anak sekolah untuk peduli penanganan sampah.

"Kami melakukan sosialisasi kepada anak-anak sekolah untuk menumbuhkan kesadaran sejak dini tentang betapa pentingnya kebersihan lingkungan. Sampah juga sangat bermanfaat jika dikelola dengan baik. Bahkan, sampah memiliki nilai ekonomi," kata Romi.

Sebelumnya, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menyatakan, berbagai cara sudah dilakukan untuk menangani sampah. Salah satunya, Arief meminta kepada petugas di lapangan untuk memotret pelaku pembuang sampah dan memublikasikannya di ruang terbuka. Hal ini sebagai bentuk sanksi sosial yang sudah harus diterapkan secara simultan dan komprehensif.

Arief mengatakan, dengan metode seperti itu diharapkan tidak ada lagi masyarakat yang membuang sampah secara sembarangan.

Saat ini beban sampah di Kota Tangerang setiap hari mencapai 1.000 ton. (BRO/PIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com