Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat "One Day No Rice", Pegawai Balaikota Depok Pilih Makan Nasi di ITC

Kompas.com - 26/08/2014, 15:30 WIB
Laila Rahmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak 2012, Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail, menerapkan kebijakan "One Day No Rice", utamanya bagi pegawai negeri di Depok, tiap Selasa. Pada hari itu, semua pegawai diimbau untuk makan bahan pokok lain selain nasi, seperti beras jagung dan kentang.

Nur Mahmudi juga meminta kantin Balaikota Depok untuk tidak menjual nasi setiap hari Selasa. Menurut Solikhin, salah satu pedagang di kantin tersebut, pada setahun pertama kebijakan tersebut diterapkan, tak terasa adanya penurunan minat pembeli.

"Bapak (Nur Mahmudi) suka sosialisasi. Setiap Selasa, Bapak suka mengajak tamu-tamunya ke sini untuk makan. Menteri juga pernah diajaknya. Pesanan juga ada aja tiap Selasa. Setahun lewat, sosialisasi sudah nggak ada. Mungkin dianggapnya sudah pada terbiasa ODNR tapi kenyataannya masyarakat belum terbiasa juga," kata Solikhin. [Baca: Ada "One Day No Rice", Warung Nasi di Balaikota Depok Tutup Tiap Selasa].

Pengunjung kantin berbentuk huruf U dengan stand pedagang di sisi-sisinya itu kebanyakan bukan pegawai Balaikota. Pada jam makan siang (12.00-13.00 WIB), hanya ada belasan pegawai berseragam PNS Pemkot DKI yang menghabiskan jam istirahatnya di kantin tersebut.

Beberapa di antaranya hanya membeli makanan untuk dibungkus. Ada pula beberapa orang berseragam PNS, tapi bukan pegawai yang berdinas di Balaikota. "Saya habis rapat terus mampir makan ke sini. Sudah tahu kalau ada ODNR," kata Budyanto, guru di SMPN 6 Depok, yang makan di kantin bersama rombongannya.

Sisanya adalah pengunjung lain yang kebetulan sedang ada keperluan di Balaikota, seperti melamar pekerjaan. "Nggak tahu ada ODNR. Tadi baru dari interview di kantor Wali Kota. Kebetulan suka kentang jadi ya coba makan aja di sini," kata Bayu yang sedang melamar kerja di kantor Wali Kota.

Menurut Toni, pedagang nasi lainnya, jumlah pengunjung kantin tiap Selasa tak sebanding dengan jumlah pegawai yang ada di lingkungan Balaikota Depok. "Coba kalau dipikir ada berapa banyak pegawai di sini? Ribuan? Terus yang datang ke sini berapa? Bisa dilihat sendirilah," katanya.

Setelah itu, ada seorang pembeli yang ingin membeli nasi lalu pedagang pun mengingatkan bahwa hari ini adalah ODNR. "Oh iya Selasa," ujar pembeli tersebut kemudian berlalu, tak jadi membeli.

Pantauan Kompas.com, ketika jam mendekati pukul 13.00 WIB, dari luar kantor Balaikota, pegawai berbondong-bondong masuk ke dalam. Mereka datang dari arah kanan dan kiri kantor.

Sementara itu, di food court ITC Depok yang terletak di samping kanan Balaikota, beberapa pegawai terlihat sedang menghabiskan makan siangnya. Menu yang mereka pilih pun nasi, antara lain nasi ayam bakar dan goreng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com