Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsep PKL Transaksi Non-Tunai di Lapangan Monas Molor

Kompas.com - 26/08/2014, 22:30 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Program penataan pedagang kaki lima yang berkonsep "Lenggang Jakarta" di Lapangan IRTI Monas, molor.

Awalnya program itu akan dilaksanakan pada Agustus ini, namun Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memprediksi baru akan terlaksana pada Oktober mendatang.

"Iya (molor), enggak keburu Agustus. Karena memang kami harus benar-benar membersihkan PKL dulu, baru bisa tata IRTI nya," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Selasa (26/8/2014).

Pada kesempatan berbeda, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta Joko Kundaryo, mengatakan instansinya bakal memberi pelatihan dalam waktu dekat kepada para PKL yang telah terdata berdagang di IRTI Monas.

Pelatihan itu diselenggarakan sebelum PKL menempati kiosnya di Lenggang Jakarta. Pendampingan tersebut guna mengubah mindset para PKL untuk berdagang lebih rapi dan higienis.

"Berdagang itu harus terbuka. Produk yang diproduksi jangan menggunakan bahan tambahan berbahaya, ada sertifikat halalnya, dan harganya jangan 'menembak' harus dicantumkan di setiap kiosnya," kata Joko.

Lenggang Jakarta itu merupakan program corporate social responsibility (CSR) PT Sosro. Pedagang yang bisa berdagang di sana adalah pedagang tetap IRTI Monas. Saat ini, Dinas KUMKMP DKI sedang memverifikasi data-data para PKL agar tidak ada pedagang yang mendapat kios dobel.

Ada sekitar 339 pedagang yang telah terdata untuk dapat berdagang di Lenggang Jakarta. Ada tiga zonasi di sana, yakni penjualan kuliner, fashion, serta souvenir.

Selain melaksanakan pelatihan, Dinas KUMKMP DKI juga akan mensosialisasi penggunaan kartu Jakcard (e-money Bank DKI) dalam proses pembayaran Lenggang Jakarta.

Nantinya tidak ada transaksi jual beli secara tunai di sana. "Tidak ada transaksi uang cash di Lenggang Jakarta. Retribusi dan pembelian makanan pakai non tunai, seperti food court di mal-mal," kata Joko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Megapolitan
Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Megapolitan
Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak 'Ngopi' Bareng

Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak "Ngopi" Bareng

Megapolitan
Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Megapolitan
2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

Megapolitan
Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Megapolitan
Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Megapolitan
Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Megapolitan
Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Megapolitan
Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com