Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Jangan-jangan Semua Transjakarta KW-5

Kompas.com - 28/08/2014, 15:13 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyayangkan terbakarnya satu transjakarta ekspres (Kalideres-Blok M) yang terbakar pada Kamis (28/8/2014) pagi tadi di depan Selter Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta Selatan.

Ia pun meminta Unit Pengelola (UP) Transjakarta segera membentuk tim dan menyelidiki penyebab terbakarnya transjakarta itu.

"Mesti diselidiki ini. Gila, barang belum setahun sudah seperti itu. Makanya saya meragukan barang-barang (bus) yang masuk ke Jakarta, jangan-jangan produk KW-3 atau KW-5 semua nih," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis.

Ia menuntut vendor bertanggung jawab memperbaiki bus yang terbakar. Jika menolak, maka Basuki bakal menggugat perusahaan tersebut.

Pria yang akrab disapa Ahok itu tidak meragukan kualitas produk asal Tiongkok. Hanya, masih banyak oknum yang "bermain" dalam pengadaan transjakarta ini sehingga Dinas Perhubungan DKI lalai mengelola anggaran untuk pengadaan bus berkualitas itu.

Kejaksaan Agung pun telah menetapkan beberapa pihak sebagai tersangka atas adanya penggelembungan anggaran dalam pengadaan transjakarta tahun anggaran 2013.

"Saya tidak meragukan produk China, saya beli banyak produk China juga. Akan tetapi, banyak pemain kita yang kurang ajar. Mereka sengaja pesan barang yang mutunya jelek dan berkarat," kata Basuki.

Sekadar informasi, transjakarta ekspres jurusan Kalideres-Blok M dengan nomor TJ 022 yang terbakar di Selter Masjid Agung Al-Azhar tidak dikelola oleh operator.

Bus itu dibeli melalui APBD DKI 2013 dan dikelola oleh UP Transjakarta. Bus itu merupakan pabrikan Tiongkok dan bermerek Yutong.

Ada 10 transjakarta ekspres yang melintas untuk jurusan tersebut. Setelah api berhasil dipadamkan, bus itu ditarik ke pul di Pinangranti, Makasar, Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil Untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil Untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com