Perwakilannya, Edy Setiadi, mengaku telah melakukan pemeriksaan sejak kebakaran tersebut terjadi. "Saya sudah lakukan sejak tanggal 28 pada saat kebakaran. Lalu tanggal 29 kami juga diundang pertemuan," ujar Edy Setiadi, di Cawang, Jakarta Timur, Rabu (3/9/2014).
Menurut Edy, sejak 30 Agustus, bus Yutong juga sudah ditarik secara bertahap untuk dilakukan pengecekan. Komponen bus tersebut seperti chassis, air conditioning, dan karoseri juga telah diperiksa.
Hasilnya, kondisi kelistrikan dalam keadaan standar. Edy mengatakan kondisi kelistrikan pada bus Yutong tersebut dapat tahan lama, lima hingga 10 tahun. Jika tidak terjadi gesekan apapun, dia menjamin kelistrikan bus Yutong dalam keadaan aman.
Bahkan, Edy bisa menjamin bahwa 29 bus Transjakarta yang saat ini ditarik dalam keadaan laik jalan dan dapat beroperasi mulai besok. Namun, Edy punya alasan khusus terkait pergantian bus yang terbakar. [Baca: Tarik Bus, UP Transjakarta Minta Jaminan APM Yutong]
Jika akan mengganti, pihaknya harus tahu terlebih dahulu penyebab kebakaran tersebut. Apabila terbukti karena kelalaian pabrik, PT Korindo Motors akan mengganti bus senilai Rp 3,7 miliar per unit.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Antonius NS Kosasih meminta pertanggungjawaban dari PT Korindo Motor sebagai Agen Pemegang Merek bus Yutong yang terbakar pada Kamis (28/8/2014) lalu di Halte Masjid Agung.
Sebanyak 29 bus merek Yutong pun ditarik sambil menunggu adanya pertanggungjawaban tersebut.
Bentuk jaminan, menurut Kosasih, bisa berupa surat pernyataan bahwa PT Korindo Motor bersedia bertanggung jawab terhadap kerusakan yang terjadi dalam bus buatannya. Jika tidak ada jaminan, 29 bus yang saat ini terparkir di kantor UPTJ, Cawang, belum bisa dioperasikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.