Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Huni Rutan Salemba, Hafitd Mengaku Jadi Penjaga Masjid

Kompas.com - 16/09/2014, 16:53 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Kegiatan salah satu terdakwa pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto, Ahmad Imam Al Hafitd, mengaku menjadi penjaga masjid di Rutan Salemba. Di sana, dia juga mengaku mengajarkan para tahanan belajar mengaji.

"Iya, salah satu kegiatannya mengajarkan ngaji santri di sana. Santrinya tahanan juga," ujar Hafitd di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (16/9/2014).

Hafitd menceritakan, tiap pagi, dia terbiasa bangun pukul 03.00. Kemudian, dia bersiap-siap untuk melakukan shalat malam dan juga shalat subuh. Setelah itu, dia akan berada di masjid seharian dan menjadi marbut masjid. Di sana, Hafitd membersihkan masjid setiap hari.

Hafitd mengatakan, dia mempelajari banyak hal dari kegiatannya itu. Dia belajar berwudhu dengan benar, terbiasa shalat sunah, dan juga membaca Al Quran.

Hafitd juga mengatakan terbiasa melakukan puasa daud selama di rutan. Puasa itu dilakukan secara selang-seling. Pukul 21.00 WIB, Hafitd biasanya akan kembali ke sel tahanannya untuk tidur. Keesokan harinya, dia melakukan aktivitas yang sama.

Hafitd mengaku merasa tenang dengan aktivitasnya itu. Di sana, dia juga memiliki teman-teman sesama tahanan, yang saling mendukung. "Di sana introspeksi diri, mulai kerjakan hal yang baik," ujar Hafitd.

Ahmad Imam Al Hafitd (19) dan Assyifa Ramadhani (18) adalah terdakwa yang disidang karena telah melakukan pembunuhan terhadap Ade Sara. Ade dianiaya dengan cara disetrum dan dicekik, sementara mulutnya disumpal menggunakan kertas dan tisu. Jasadnya lalu dibuang di Kilometer 49 Tol Bintara, Bekasi Barat, Kota Bekasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penolakan Revisi UU Penyiaran Menguat, Kebebasan Pers Terancam dan Demokrasi Dikhawatirkan Melemah

Penolakan Revisi UU Penyiaran Menguat, Kebebasan Pers Terancam dan Demokrasi Dikhawatirkan Melemah

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 28 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 28 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 28 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 28 Mei 2024

Megapolitan
Kala Komnas HAM Turun Tangan di Kasus 'Vina Cirebon', Janji Dampingi Keluarga Korban

Kala Komnas HAM Turun Tangan di Kasus "Vina Cirebon", Janji Dampingi Keluarga Korban

Megapolitan
SIM C1 Resmi Diterbitkan, Digadang-gadang Mampu Tekan Angka Kecelakaan

SIM C1 Resmi Diterbitkan, Digadang-gadang Mampu Tekan Angka Kecelakaan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Keluarga Vina Yakni Pegi Tersangka Utama Pembunuhan | Ahok Ditawari PDIP Maju Pilkada Sumut

[POPULER JABODETABEK] Keluarga Vina Yakni Pegi Tersangka Utama Pembunuhan | Ahok Ditawari PDIP Maju Pilkada Sumut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 28 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 28 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Megapolitan
NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

Megapolitan
8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

Megapolitan
Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Megapolitan
Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com