Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Parkir Meter Sabang Berhasil, Ahok Sasar Kelapa Gading dan Juanda

Kompas.com - 23/09/2014, 10:40 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Penerapan uji coba parkir meter on street bakal segera dilaksanakan di Jalan Agus Salim atau Jalan Sabang, Jakarta Pusat. Jika uji coba serta penerapan parkir meter di Sabang berhasil, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyasar tiga lokasi berikutnya.
 
"(DKI) bakal masuk ke perumahan-perumahan di Kelapa Gading, Juanda, dan Pasar Baru," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Selasa (23/9/2014).

Penerapan parkir meter ini merupakan salah satu cara minimalisir kemacetan di Ibu Kota. Ia berharap, melalui pelaksanaan parkir meter dapat memaksa pengendara kendaraan pribadi untuk menggunakan transportasi massal. Sementara untuk progress pelaksanaan uji coba parkir meter di Jalan Sabang, Basuki mengaku mesin parkir meter yang didatangkan dari Swedia belum tiba di Jakarta.

"Laporan (dari Dishub) baru sampai di Kuala Lumpur barang (mesin) nya. Minggu depan, baru masuk (Jakarta)," kata pria yang akrab disapa Ahok.

Berbeda dengan Basuki, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perparkiran Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sunardi Sinaga menjelaskan, mesin parkir meter telah tiba di Jakarta. Saat ini, lanjut dia, vendor uji coba parkir meter di Jalan Sabang sedang proses di bea cukai. Sehingga, pekan depan, diharapkan, uji coba parkir meter di Jalan Sabang sudah dapat diterapkan.

Setelah proses bea cukai, akan dilakukan pembenahan infrastruktur terlebih dahulu. Seperti rambu, marka parkir, serta pemasangan kamera pengintai (CCTV). Sebanyak 33 juru parkir pun telah direkrut untuk membantu mensosialisasikan penggunaan parkir meter di Jalan Sabang.

Adapun biaya sistem parkir meter masih terus dikaji UPT Perparkiran Dishub DKI. Besarannya antara Rp 4.000 sampai Rp 8.000. Para pengguna fasilitas parkir meter akan dikenakan biaya setiap satu jamnya. Namun, tarif itu berlaku progresif.

"Cara membayarnya harus pakai kartu dan top up di bank atau tempat yang disediakan," kata Sunardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com