Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Harap Kejagung Terus Usut Kasus Korupsi di DKI

Kompas.com - 23/09/2014, 14:48 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berharap Kejaksaan Agung (Kejagung) terus profesional dalam mengusut kasus penyalahgunaan anggaran di DKI, meskipun beberapa pihak menyebutkan kasus korupsi di Pemprov DKI baru terungkap jelang pemerintahan baru kabinet Jokowi-Jusuf Kalla. Karena itu pula, beredar kabar Jaksa Agung Basrief Arief ingin terpilih kembali menjadi jaksa agung oleh presiden.

"Saya (harap) Kejagung profesional terus ke depannya. Kalau ada kasus korupsi, ya dikejar. Kalau Pak Basrief sudah pensiun, kok," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Selasa (23/9/2014).

Kendati demikian, lanjut Basuki, jabatan jaksa agung bisa diperpanjang. Sebab, pemilihan pejabat untuk menduduki jabatan itu merupakan hak prerogatif seorang presiden.

Ia pun menampik anggapan Kejagung memiliki kepentingan di balik terungkapnya berbagai kasus korupsi di Pemprov DKI. "Mana ada Kejagung cari muka? Ya, bagus dong (kasus korupsi diungkap)," kata pria yang akrab disapa Ahok itu.

Dalam satu hingga dua pekan ini, Kejagung sedang gencar mengusut berbagai kasus korupsi di Pemprov DKI, mulai dari penahanan mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono, yang menjadi tersangka penyalahgunaan anggaran pengadaan transjakarta pada APBD 2013, hingga penggeledehan Kantor Dinas Pekerjaan Umum DKI terkait kasus dugaan korupsi perbaikan dan pemeliharaan jaringan atau saringan sampah tahun anggaran 2012 dan 2013.

Dalam kasus itu, Kejagung telah menetapkan tiga tersangka, yakni mantan Kadis PU DKI Ery Basworo, mantan Kepala Bidang Pemeliharaan Sumber Daya Air Dinas PU DKI RA, dan mantan Dirut PT Asiana Technologies Lestari NH. Setelah itu, Kejagung juga melakukan penggeledahan di Kantor Dinas Perhubungan, Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Penggeledahan itu terkait kasus korupsi kapal penyeberangan ke Pulau Seribu tahun 2012-2013. Terakhir, Kejagung menjadikan Dirut PT Jakarta Propertindo I Gede Suena sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pelepasan tanah di Pluit, Jakarta Utara, tahun 2012 senilai Rp 68 miliar.

"Memang Suena sudah lama diincar sama Kejagung. Masa dia jual lahan fasos-fasum," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com