JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan DKI Jakarta menargetkan pada bulan depan, sistem mesin parkir sudah menggunakan uang elektronik. Dengan demikian, tidak akan ada lagi penggunaan koin seperti yang diterapkan saat ini.
"Minggu depan sudah harus segera ditetapkan mekanisme pembayaran parkir dengan e-money, sehingga diharapkan satu bulan ke depan transaksi sudah menggunakan card bukan koin," kata Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perparkiran Sunardi Sinaga saat dihubungi, Minggu (28/9/2014).
Menurut Sunardi, tujuan penggunaan e-money bertujuan untuk mengatasi dua hal, yakni habisnya koin dan banyaknya pemilik kendaraan yang tidak membayar parkir sesuai dengan waktu yang telah dipilihnya.
Ia mengungkapkan, selama dua hari penerapan parkir meter di Jalan Sabang, banyak pemilik kendaraan yang melanggar ketentuan waktu pembayaran. "Ada yang bohong terkait waktu. Dibayar 1 jam padahal dia parkir 2 jam," ujar Sunardi.
Oleh sebab itu, kata Sunardi, apabila nantinya parkir meter akan menggunakan e-money, maka para pengguna kendaraan yang melanggar akan langsung terpotong dari saldo yang ada di kartu yang mereka miliki.
"Makanya dengan e-money nantinya tidak ada peluang untuk seperti itu," kata Sunardi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.