Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Ade Sara Berbicara Khusus kepada Ibu Pembunuh Anaknya

Kompas.com - 30/09/2014, 17:21 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Orangtua Ade Sara Angelina Suroto, yaitu Suroto dan Elisabeth, akhirnya memiliki kesempatan untuk berbicara dengan orangtua terdakwa.

Seusai sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, mereka secara tidak sengaja bertemu dengan ibu dari Assyifa Ramadhani, salah satu terdakwa pembunuh anaknya. Awalnya, ibu Assyifa datang terlambat menghadiri sidang anaknya.

Dia datang satu jam sesudah sidang selesai. Kemudian, beberapa wartawan mendekati untuk mencoba mewawancarai ibu Assyifa yang tidak menyebutkan nama. Sebelum ibu Assyifa menjawab banyak, ayah Ade Sara, yaitu Suroto, memotong jalannya wawancara untuk berbicara langsung kepada ibu dari Assyifa.

"Maaf, ibunya Assyifa yah?" ujar Suroto, Selasa (30/9/2014).

Suroto langsung bertanya kepada ibu Assyifa mengenai foto yang pernah dititipkan oleh Suroto kepada pengacara Assyifa untuk diberikan kepada ibu Assyifa. Ibu Assyifa menjawab belum menerima foto tersebut.

"Waktu itu saya sedang sakit jadi tidak ada yang berani ganggu saya dulu," ujar ibu Assyifa yang mengenakan busana Muslim berwarna biru dan wajah ditutupi masker hitam. "Walau hanya menyampaikan titipan, tidak bisa?" tanya Suroto.

Dengan menghela napas dan salah tingkah, ibu Assyifa mengajak Suroto untuk berbicara jauh dari wartawan. Mereka berbicara sekitar 30 menit. Tak lama, gantian istri Suroto, yaitu Elisabeth, yang berbicara empat mata dengan ibu Assyifa.

Ibu Assyifa tampak menangis. Ini adalah kali pertama dalam beberapa bulan terakhir, orangtua Ade Sara berkomunikasi dengan orangtua terdakwa. Sebelumnya, Suroto dan Elisabeth sempat mengeluhkan ketidakhadiran orangtua terdakwa selama kasus ini berjalan.

Mereka kali terakhir bertemu orangtua terdakwa pada Maret saat orangtua terdakwa datang mengucapkan belasungkawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KASN Telusuri Status Cuti Supian Suri Saat Datang ke Kantor PAN

KASN Telusuri Status Cuti Supian Suri Saat Datang ke Kantor PAN

Megapolitan
Soal Duet Keponakan Prabowo dan Kaesang di Pilkada DKI, PSI: Untuk Meramaikan Suasana Saja

Soal Duet Keponakan Prabowo dan Kaesang di Pilkada DKI, PSI: Untuk Meramaikan Suasana Saja

Megapolitan
Besi Ribar yang Jatuh di Lintasan MRT Masih Dievakuasi

Besi Ribar yang Jatuh di Lintasan MRT Masih Dievakuasi

Megapolitan
BNNP DKI Jakarta Musnahkan 3.449,7 Gram Barang Bukti Narkotika

BNNP DKI Jakarta Musnahkan 3.449,7 Gram Barang Bukti Narkotika

Megapolitan
Polisi: Besi Ribar yang Jatuh Mengenai Gerbong Kereta MRT

Polisi: Besi Ribar yang Jatuh Mengenai Gerbong Kereta MRT

Megapolitan
Menantu di Jakbar Diduga Aniaya Mertuanya karena Permasalahan Pembayaran Gaji ART

Menantu di Jakbar Diduga Aniaya Mertuanya karena Permasalahan Pembayaran Gaji ART

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Diduga Masih Dalam Pengaruh Sabu Sebelum Tewas Dalam Toren Air

Bandar Narkoba di Pondok Aren Diduga Masih Dalam Pengaruh Sabu Sebelum Tewas Dalam Toren Air

Megapolitan
Operasional MRT Jakarta Dihentikan Sementara, Penumpang yang Sudah “Tap In” Bisa Minta Pengembalian Dana

Operasional MRT Jakarta Dihentikan Sementara, Penumpang yang Sudah “Tap In” Bisa Minta Pengembalian Dana

Megapolitan
Fasilitas Publik di Jaktim Sudah Baik, tapi Masih Perlu Pembenahan

Fasilitas Publik di Jaktim Sudah Baik, tapi Masih Perlu Pembenahan

Megapolitan
MRT Jakarta Pastikan Tidak Ada Korban Insiden Jatuhnya Besi Ribar ke Jalur Kereta

MRT Jakarta Pastikan Tidak Ada Korban Insiden Jatuhnya Besi Ribar ke Jalur Kereta

Megapolitan
KPU Tidak Persoalkan Pemasangan Spanduk hingga Baliho Bacawalkot Bogor Sebelum Masuk Masa Kampanye

KPU Tidak Persoalkan Pemasangan Spanduk hingga Baliho Bacawalkot Bogor Sebelum Masuk Masa Kampanye

Megapolitan
Kaesang Digadang Jadi Cawagub Jakarta, Pengamat: Sekelas Ketua Umum dan Anak Presiden Minimal Cagub

Kaesang Digadang Jadi Cawagub Jakarta, Pengamat: Sekelas Ketua Umum dan Anak Presiden Minimal Cagub

Megapolitan
Penahanan Ditangguhkan, Eks Warga Kampung Bayam Kena Wajib Lapor

Penahanan Ditangguhkan, Eks Warga Kampung Bayam Kena Wajib Lapor

Megapolitan
Warga Dengar Suara Dentuman dan Percikan Api Saat Besi Crane Timpa Jalur MRT

Warga Dengar Suara Dentuman dan Percikan Api Saat Besi Crane Timpa Jalur MRT

Megapolitan
Pemprov DKI Bangun Saluran 'Jacking' untuk Atasi Genangan di Jalan Ciledug Raya

Pemprov DKI Bangun Saluran "Jacking" untuk Atasi Genangan di Jalan Ciledug Raya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com