Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Tingkat Pariwisata Bakal Dikelola PT Transjakarta

Kompas.com - 08/10/2014, 18:30 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengadaan dan pengelolaan bus tingkat pariwisata akan diserahkan kepada Badan Usaha Milik Daerah PT Transjakarta. Hal ini disampaikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

"Ke depannya, bus tingkat wisata akan dioperasikan oleh PT Transjakarta. Jadi, mereka (PT Transjakarta) tidak hanya mengurusi bus transjakarta," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Rabu (8/10/2014).

Rencana itu dapat dilaksanakan pada 2015 mendatang ketika PT Transjakarta telah berfungsi secara optimal. Ia juga berencana untuk menambah jumlah unit bus tingkat wisata. Sebab, DKI baru memiliki lima unit bus dengan rute Bundaran Hotel Indonesia-Pasar Baru.

Jumlah itu dinilai masih kurang karena animo masyarakat yang tinggi. "Kami mau tambah sekitar seratusan unit bus wisata tahun depan. Tahun ini kami tidak beli bus (tingkat wisata), tetapi kami bakal menerima sumbangan sekitar 20 atau 30 dari pihak swasta. Busnya Mercedes Benz," kata Basuki.

Pemprov DKI juga bakal memperpanjang rute atau jarak tempuh bus tingkat wisata. Ia memprioritaskan menempatkan bus tingkat itu di jalur berbayar (electronic road pricing). Bus tingkat untuk jalur ERP bakal dibedakan dengan bus tingkat wisata. Hanya, pengadaannya sama-sama oleh PT Transjakarta.

"Kemudian, di jalan yang dipasang alat meteran parkir, juga akan dilintasi oleh bus tingkat. Kalau lima bus tingkat wisata yang sudah ada ini rencananya juga akan diperpanjang sampai Ratu Plaza atau Senayan City," ujar pria yang akrab disapa Ahok itu.

Sementara itu, Direktur Utama PT Transjakarta Antonius NS Kosasih mengaku tidak akan membeli unit bus tingkat yang berasal dari Tiongkok. Dia mengatakan, bus yang akan dipakai harus teruji kualitasnya dan telah berpengalaman dipakai di negara maju serta kota besar.

Untuk proses pengadaan ratusan bus itu, PT Transjakarta telah mendaftarkan di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP). Sudah ada 12 merek bus yang terdaftar di LKPP.

"Kami minta mereka (perusahaan bus tingkat) masuk ke dalam LKPP dan sedang proses. Yang pasti, bus tingkat itu muatannya harus 140 penumpang. Kalau bus tingkat wisata, muatannya kan lebih sedikit. Bus tingkat yang berada di jalur ERP ini memang lebih cepat dan diperuntukkan bagi para pengendara bermotor atau penumpang yang beralih dari kendaraan pribadi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com