Ia menilai bus tingkat gratis memiliki tipe yang berbeda dengan metromini dan kopaja karena bus tingkat adalah tipe angkutan yang nyaman, murah, tetapi lamban.
"Enggak dong (saingan dengan kopaja dan metromini). Bus tingkat ini nanti jalannya pelan. Rutenya juga pendek. Jadi beda dengan kopaja-metromini yang rutenya jauh-jauh," kata Kosasih, di Balaikota Jakarta, Rabu (13/8/2014).
Kosasih beranggapan lambannya bus tingkat gratis karena sebuah moda transportasi tidak bisa memiliki aspek bagus, cepat, dan murah secara sekaligus.
"Maksimal cuma bisa dapat dua, enggak bisa tiga-tiganya. Jadi kalau bagus dan cepat, enggak bisa murah. Kalau bagus dan murah, pasti enggak bisa cepat. Kalau cepat dan murah, pasti enggak bagus," ujar dia.
Meskipun demikian, khusus untuk transjakarta, Kosasih menilai angkutan yang telah beroperasi sejak 2004 itu sebenarnya telah memiliki tiga hal tersebut.
Sebab untuk aspek murah ada subsidi tarif dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Namun, ia menganggap sampai saat ini aspek bagus, murah, dan cepat yang dimiliki transjakarta belum optimal.
"Kalau transjakarta sebenarnya tiga-tiganya dapat karena yang poin murahnya, kan, dapat subsidi pemerintah. Tapi untuk yang sekarang masih ada lumayannya. Jadi lumayan bagus, lumayan cepat, lumayan murah," tukas mantan pejabat di PT Perhutani itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.