Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumahnya di Terminal Depok Digusur, Warga Ini Minta Ganti Rugi Rp 50 Miliar

Kompas.com - 10/10/2014, 22:01 WIB
DEPOK, KOMPAS.com — Pasangan suami istri, Muslim Bachrudin (46) dan Hawari (46), berharap ada ganti rugi atas lahan dan bangunan rumah mereka di Terminal Depok, yang digusur oleh Pemerintah Kota Depok, Rabu (8/10/2014) lalu.

Lahan yang diklaim dimiliki oleh pasutri ini adalah seluas 2.385 meter persegi. "Sebab, kami membeli lahan ini dan merupakan pemilik sahnya. Lahan kami berbeda dengan kios dan lapak pedagang yang menyewa dengan pihak terminal," kata Muslim kepada Wartakotalive.com di lahan yang diklaimnya di Terminal Depok, Jumat (10/10/2014).

Menurut Muslim, lahan miliknya itu adalah atas nama ibunya, Maspiah, dengan surat kepemilikan berupa girik letter C. "Kami lebih dulu tinggal di lahan ini, sebelum Terminal Depok ada," ujar ayah tiga anak ini.

Ia mengatakan, lahan seluas 2.385 meter persegi itu dibeli ibunya tahun 1962. Bahkan, kata Muslim, sejak tahun 1986, ia rutin membayar PBB atas lahan miliknya itu. "Terakhir saya bayar PBB tahun 2012 sebesar Rp 18 Juta, saat pajaknya naik," ujarnya.

Muslim menjelaskan, sesuai pembayaran PBB terakhir tahun 2012 lalu, nilai NJOP lahan rumahnya adalah Rp 3,1 juta per meter persegi. Dia mengatakan, harga pasaran lahan biasanya adalah tiga kali lipat dari harga NJOP.

"Sekarang harga pasaran tanah di pinggir Jalan Margonda seperti lahan kami ini sudah mencapai Rp 20 Juta per meter perseginya," kata Muslim.

Karena itu, jika merunut harga pasaran tanah, harga lahannya yang seluas 2.385 meter persegi bisa mencapai Rp 50 miliar. "Jika sesuai harga tanah, kami menuntut ganti rugi Rp 50 miliar kepada Pemkot Depok. Jika mereka tidak mampu, kami mau bernegosiasi," kata Muslim.

Hawaria, istri Muslim, mengaku mereka bersusah payah mengumpulkan uang Rp 18 juta untuk membayar PBB atas lahan mereka pada 2012 lalu. "Sebelumnya, besarannya tidak segitu. Waktu naik jadi Rp 18 juta, kami baru bayar sekali tahun 2012," kata Hawari. Karena besarnya biaya PBB, kata dia, pada 2013, mereka belum membayar PBB atas lahan mereka. (Budi Sam Law Malau)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Megapolitan
Anies Baswedan: Lebih Penting 'Ngomongin' Kampung Bayam...

Anies Baswedan: Lebih Penting "Ngomongin" Kampung Bayam...

Megapolitan
Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Menjadi Ibrahim

Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Menjadi Ibrahim

Megapolitan
Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Megapolitan
Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Megapolitan
Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Megapolitan
Gibran Sumbang Sapi 1 Ton untuk Pertama Kalinya ke Masjid Istiqlal

Gibran Sumbang Sapi 1 Ton untuk Pertama Kalinya ke Masjid Istiqlal

Megapolitan
Anies Sekeluarga Jalan Kaki ke Masjid Babul Khoirot untuk Shalat Idul Adha

Anies Sekeluarga Jalan Kaki ke Masjid Babul Khoirot untuk Shalat Idul Adha

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Megapolitan
Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Megapolitan
Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Megapolitan
Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Megapolitan
Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Megapolitan
Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Megapolitan
Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com