Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jamming Jokowi" Tak Boleh Lewat Pukul 22.00 WIB

Kompas.com - 16/10/2014, 09:25 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengelola Monumen Nasional meminta panitia penyelenggara acara bertajuk "Syukuran Rakyat" untuk tidak menggelar kegiatan itu hingga melewati pukul 22.00 WIB. Setelah "Jamming Jokowi", tidak ada acara lagi.

"Kami mengharapkan acara itu selesai tidak lebih dari pukul 10.00 malam. Kalau selesainya lewat dari pukul 10.00, berarti harus menunggu warga keluar Monas lebih dari pukul 12.00 dini hari. Kalau begitu, kapan petugas kebersihan saya kerja?" papar Kepala UP Monas Rini Hariyani, Kamis (16/10/2014) pagi.

"Makanya, setelah Presiden Jokowi jamming dengan band pada pukul 21.00, tidak ada acara apa-apa lagi," imbuh Rini. Puncak kegiatan Syukuran Rakyat akan digelar pada Senin (20/10/2014) setelah pelantikan presiden di kompleks parlemen.

Biasanya, setiap hari Senin, Monas tutup untuk umum. Namun, perkecualian diberikan terkait dengan pelantikan presiden ini. Menurut Rini, panitia akan mulai memasukkan perlengkapan ke kawasan Monas sejak Jumat (17/10/2014).

Hampir setiap jengkal area monumen ini akan dipakai untuk syukuran tersebut. Namun, pada akhirnya hanya sisi selatan dan barat laut dari kawasan Monas, yang tepat menghadap ke Istana Merdeka, yang bakal dipasangi panggung.

Rini menambahkan, sisi itu pun sebenarnya akan dipakai untuk persiapan Jakarta Marathon, ajang tahunan yang bakal berlangsung pada 26 Oktober 2014. Namun, panitia Jakarta Marathon bersedia memundurkan jadwal persiapan itu, dan baru memulai persiapan pada 21 Oktober 2014.

Pada 19 Oktober 2014, lanjut Rini, sisi timur Monas dipakai untuk Perayaan HUT Partai Golkar. "Pokoknya semuanya lagi pada gila Monas. Akan tetapi, sepertinya HUT Golkar dan Syukuran Rakyat tidak akan terganggu karena sisi yang digunakan berbeda," kata Rini.

Syukuran Rakyat digelar untuk menyambut pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK). Seusai pelantikan di Kompleks Parlemen, Jokowi-JK akan diarak dari Bundaran HI menuju Istana negara.

Rencananya, Jokowi dan JK akan diarak menggunakan kereta kencana dan diiringi parade Reog Ponorogo, sepeda ontel, ondel-ondel, barongsai, dan atraksi kesenian lainnya. Ada pula pusat jajanan gratis yang disediakan di sepanjang trotoar Bundaran HI menuju Monas.

Setibanya di Istana Negara, Jokowi dan Kalla akan menjalani prosesi upacara penyambutan. Setelah itu, mereka akan menggelar telekonferensi dengan masyarakat dari berbagai wilayah di Indonesia.

Setelah kegiatan di Istana Negara selesai, Jokowi-JK akan kembali menemui relawan yang sudah menunggu di panggung rakyat di Monas. Acara ini akan diisi dengan pertunjukan musik oleh artis-artis Indonesia, antara lain Slank, Oppie Andaresta, Seringai, Dead Squad, Saykoji, /Rif, dan Aura Kasih.

Acara ini rencananya ditutup dengan pemotongan tumpeng dan pembacaan doa. Acara diperkirakan selesai pada pukul 22.00 WIB dengan didahului pelepasan 17.480 lampion serentak di 31 lokasi di seluruh Indonesia. Untuk di Jakarta, rencananya ada sekitar 3.000 lampion yang akan dilepas ke udara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Dinilai Sulit 'Move On' dari Anies Baswedan

PKS Dinilai Sulit "Move On" dari Anies Baswedan

Megapolitan
4 Pelaku Penjarahan Konser Lentera Festival Kembalikan Pagar Barikade ke Vendor

4 Pelaku Penjarahan Konser Lentera Festival Kembalikan Pagar Barikade ke Vendor

Megapolitan
Aksi WNI di Kamboja Kendalikan Penipuan Modus 'Like-Subscribe' Youtube, Korban Rugi Rp 806 Juta

Aksi WNI di Kamboja Kendalikan Penipuan Modus "Like-Subscribe" Youtube, Korban Rugi Rp 806 Juta

Megapolitan
Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di 'Dark Web', Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di "Dark Web", Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Megapolitan
Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Megapolitan
Potret Kondisi Tugu Selamat Datang  Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Potret Kondisi Tugu Selamat Datang Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Megapolitan
Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlundungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlundungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Megapolitan
Akrabnya Gibran dan Heru Budi, Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut hingga Bagi-bagi Susu ke Warga

Akrabnya Gibran dan Heru Budi, Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut hingga Bagi-bagi Susu ke Warga

Megapolitan
Dua Saksi Tambahan Kasus “Vina Cirebon” Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK

Dua Saksi Tambahan Kasus “Vina Cirebon” Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Alasan Rombongan Tiga Mobil Tak Bayar Makan di Resto Depok | Korban Penipuan 'Like' dan 'Subscribe' Youtube Rugi Rp 800 Juta

[POPULER JABODETABEK] Alasan Rombongan Tiga Mobil Tak Bayar Makan di Resto Depok | Korban Penipuan "Like" dan "Subscribe" Youtube Rugi Rp 800 Juta

Megapolitan
Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Megapolitan
Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Megapolitan
Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Megapolitan
Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com