Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Transjakarta Sekarang Sudah Tidak Merakyat Lagi"

Kompas.com - 18/10/2014, 08:15 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bus transjakarta kini menjadi angkutan umum andalan Ibu Kota. Tak hanya hilir mudik di Jakarta, bus yang berjalan di lajur khusus ini sekarang menyapa kawasan penyangga.

Unitnya terus diperbanyak untuk menunjang kebutuhan masyarakat. Pengelola juga mengembangkan inovasi dengan menerapkan tiket elektronik sehingga lebih praktis. Kini, penumpang tidak perlu lagi repot untuk membeli karcis.

Namun, masih banyak warga yang tidak paham dengan sistem baru itu. Salah satunya Jimmy, warga Bekasi. [Baca: Desember, Semua Koridor Transjakarta Gunakan "E-ticketing"]

"Bayarnya berapa sih transjakarta itu? Harus beli kartu dulu ya? Katanya mahal itu," kata Jimmy, yang kebingungan dan belum paham dengan kebijakan e-ticketing.

Dia keberatan untuk membeli kartu berisi uang elektronik tersebut karena memang jarang naik transjakarta. Padahal, Jimmy berpikir akan lebih mudah naik transjakarta dan tarifnya lebih murah dibanding bus antarkota.

Hari itu, Jimmy sedang menuju ke Jakarta untuk menghadiri interview pekerjaan di sebuah perusahaan, Kamis (16/10/2014).

Jimmy datang dari Jati Asih menuju perkantoran di wilayah Jakarta Pusat dengan Bus Mayasari. Ketika pulang, dia berniat menumpang transjakarta. Namun, Jimmy ragu.

Padahal, dia berpikir jika naik transjakarta lebih praktis karena langsung turun di Stasiun Jakarta Kota, tempat dia bertolak kembali ke Bekasi, lalu melanjutkan perjalanan naik Commuter Line.

Dia akhirnya bertanya kepada penumpang lain yang berada di dekatnya di kawasan Selter Sarinah.

Setelah diberi penjelasan, dia semakin bingung. Jimmy pun membandingkan bus transjakarta saat dulu masih menggunakan tarif sekali per perjalanan dengan sekarang.

Menurut Jimmy, diberlakukannya sistem e-ticketing tidak adil bagi masyarakat seperti dia yang tidak selalu bepergian di Jakarta dengan transjakarta.

"Transjakarta sekarang sudah tidak merakyat lagi. Kita harus beli kartu Rp 40.000, padahal kan lagi kepepet saja sekarang mau naik ini," ujar Jimmy.

Dua warga lain, Mulyono dan Septian, yang berasal dari Tangerang, juga mengatakan keberatan yang sama. Mereka mengharapkan ada angkutan gratis yang berlaku bagi siapa saja dan memiliki unit yang banyak.

"Mahal naik transjakarta, mendingan naik bus tingkat itu, tetapi lewatnya masih lama ya," kata Mulyono.

Bulan Desember mendatang sudah dipastikan semua koridor transjakarta akan menggunakan sistem pembayaran melalui e-ticketing.

Kepala Unit Pengelola Transjakarta Pargaulan Butar Butar mengklaim pelaksanaan tersebut sukses dan mendapat dukungan penuh dari masyarakat. "Saya lihat masyarakat mendukung dan cukup memuaskan," kata Pargaulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Megapolitan
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Megapolitan
Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Megapolitan
Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com