Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panitia Syukuran Rakyat Tidak Jamin Semua Kebagian Makanan Gratis

Kompas.com - 18/10/2014, 21:23 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia nasional Syukuran Rakyat menyatakan telah menyediakan ribuan porsi makanan dan minuman gratis bagi masyarakat yang menonton kegiatan yang digelar untuk merayakan pelantikan pemimpin baru Indonesia, Joko Widodo-Jusuf Kalla, tersebut, pada Senin (20/10/2014).

Meskipun demikian, mereka tidak dapat memprediksi apakah makanan dan minuman yang disiapkan tersebut cukup untuk semua orang yang hadir. 

"Kami tidak menjamin yang hadir bisa kebagian semua (makanan dan minuman gratis)," ujar Nick Nurrahman, Sabtu (18/10/2014) malam.

Sebelumnya diberitakan, panitia sudah menyiapkan ribuan porsi makanan gratis. Untuk mi ayam dan baso misalnya, disiapkan 112.500 porsi. Selain itu ada pula 7.000 porsi ketoprak dan 5.000 siomai.

Ada juga nasi bungkus yang akan dibagikan di Monas sebanyak 25.000 buah, makanan ringan 743.600 bungkus, dan ragam minuman 702.800 botol.

Sementara itu panitia memperkirakan 40.000 orang bakal hadir pada acara tersebut. Nick mengatakan, panitia berharap semua orang bisa kebagian makanan minimal satu porsi.

Nick juga mengharapkan agar masyarakat yang tidak berhalangan untuk ikut memeriahkan acara pesta rakyat dengan datang langsung ke lokasi.

Selain itu, dia juga menerima dengan tangan terbuka bagi masyarakat yang mau membantu relawan di lapangan.

Acara "Syukuran Rakyat" dimulai usai presiden terpilih beserta wakilnya, Joko Widodo dan Jusuf Kalla dilantik di gedung DPR/MPR, sekitar jam 12:00. Acara pun dimulai dari jam 12:00 lewat hingga jam 22:00 dengan acara puncak di Monas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com