Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Tandingan dari FPI Mengaku Diusung oleh Rakyat

Kompas.com - 10/11/2014, 16:08 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Fahrurrozi Ishaq, gubernur tandingan yang dikenalkan oleh Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, yakin akan didukung oleh masyarakat.

Ketua Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) itu juga menuturkan bahwa Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tidak lagi dapat dukungan dari warga Jakarta. [Baca: FPI Bikin Gubernur Tandingan, Ahok Tertawa Terbahak-bahak]

"Kami menyerap aspirasi masyarakat, tidak ada tawar-menawar, Ahok harus turun. Artinya begini, kalau suara masyarakat tidak dilayani, dan DPRD tidak bisa berbuat apa-apa, apa salahnya (saya jadi gubernur)," ujar Fahrurrozi di depan Balai Kota DKI, Senin (10/11/2014). [Baca: Ahok: FPI Itu Mempermalukan Nama Islam]

Meski demikian, Fahrurrozi menganggap penyebutan namanya menjadi gubernur tandingan adalah sekadar sebutan spontan. Menurut dia, membuat tandingan itu mencontoh kondisi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang terbelah menjadi dua kubu.

Massa dari FPI, Forum Umat Islam (FUI), dan GMJ berjanji akan tetap berupaya menentang dan mencegah Ahok dilantik menjadi gubernur DKI. Mereka menuding Ahok sudah tidak pantas menjadi seorang pemimpin karena sering berbicara sembarangan dan menyinggung perasaan orang lain.

"Kalau Ahok dicalonin lagi, dia juga pasti enggak bakal terpilih. Paling-paling hanya satu persen suara," kata Fahrurrozi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com