Akibat dari itu, mereka terkadang mesti mengeluarkan biaya untuk membeli buku sendiri atau memfotokopi. Hal ini disampaikan Ndari (37), orangtua salah satu siswa. Menurut Ndari, saat ini seharusnya siswa memakai buku tematik IV.
"Tetapi sekarang masih di Tematik III. Turunnya mungkin terlambat," kata Ndari saat ditemui di sekolah itu, Jumat (14/11/2014).
Ndari mengatakan, untuk solusi dia mencari materi pelajaran anak di internet atau membeli buku sendiri. "Kalau tidak kita fotokopi dari satu buku yang dipinjam dari sekolah," ujar Ndari.
Ia mesti mengeluarkan biaya mulai Rp 8.000 untuk satu buku paket, atau Rp 21.000 sampai dengan Rp 23.000. Ia berpendapat, seharusnya, buku dibagikan gratis dari pemerintah. "Harusnya kan gratis dari pemerintah," ujarnya.
Menurut dia, keterlambatan itu, kadang bisa berbulan-bulan. "Bisa dua sampai tiga bulan," ujarnya.
Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan, pada kesempatan yang sama mengunjungi sekolah itu sudah mendengar mengenai masalah ini. Ia mendengar dari guru-guru saat melakukan pertemuan di salah satu ruangan kelas.
"Bukunya belum sampai?" tanya Anies kepada beberapa guru.
"Iya Pak belum," jawab salah satu guru.
Anies terlihat hanya mengangguk dan mencatat di buku kecil yang dibawanya.
Sebelumnya, Anies melakukan sidak di SD Negeri Sukmajaya Jumat (14/11/2014). Anies dan rombongan Kemendikbud tiba sekitar pukul 08.40 di lokasi. Kedatangan Anis untuk mengecek Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2013 di sekolah tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.