Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menunggu Keputusan Presiden Jokowi tentang Pelantikan Gubenur Ahok

Kompas.com - 14/11/2014, 18:12 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Dalam Negeri menyatakan Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta mengenai pengumuman sekaligus pengusulan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama menjadi kepala daerah definitif tetap sah, meskipun tidak dihadiri oleh sebagian besar anggota DPRD. Rapat itu digelar Jumat (14/11/2014) pagi.

"Rapat yang digelar hari ini tidak mengambil keputusan. Jadi, tetap sah," kata Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri, Djohermansyah Johan saat dihubungi, Jumat petang. [Baca: Ini Alasan Lima Fraksi di DPRD DKI Tak Hadiri Paripurna Istimewa soal Ahok]

Meski telah memastikan Ahok akan segera dilantik, Djohermansyah belum bisa memastikan waktu pelantikan. Menurut dia, pelantikan Ahok tergantung terbitnya keputusan Presiden Joko Widodo.

Djohermansyah menjelaskan bahwa saat ini Kemendagri masih menunggu salinan surat dari pimpinan DPRD DKI mengenai usulan Ahok menjadi gubernur. Apabila surat telah diterima, kata dia, maka Kemendagri akan meneruskan ke presiden untuk segera diproses menjadi keppres.

"Apakah bisa terbit dalam waktu dekat atau tidak, tergantung presiden. Kami menunggu surat pimpinan mengusulkan melalui Menteri Dalam Negeri sebagai gubernur," kata Djohermansyah.

Seperti diberitakan, rapat paripurna pengumuman sekaligus pengusulan Ahok menjadi gubernur DKI definitif hanya dihadiri 47 anggota DPRD DKI. Para anggota DPRD DKI yang hadir adalah perwakilan fraksi yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat. [Baca: Soal Fatwa Pengangkatan Ahok, Fraksi PKS Sebut Ketua DPRD Langgar Komitmen]

Sementara para anggota DPRD DKI yang tidak hadir mencapai 57 orang. Seluruhnya berasal dari fraksi-fraksi yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih. 57 orang itu termasuk empat orang Wakil Ketua DPRD, masing-masing M Taufik (Gerindra), Triwisaksana (PAN), Abraham Lunggana (PPP), dan Ferrial Sofyan (Demokrat).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selama 2019-2023, Jakarta Dilanda 5.170 Bencana Alam akibat Perubahan Iklim

Selama 2019-2023, Jakarta Dilanda 5.170 Bencana Alam akibat Perubahan Iklim

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 30 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 30 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Daftar Acara HUT Kota Jakarta ke-497, Ada Gratis Masuk Ancol

Daftar Acara HUT Kota Jakarta ke-497, Ada Gratis Masuk Ancol

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Megapolitan
Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Megapolitan
Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Megapolitan
Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Megapolitan
Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Megapolitan
Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Megapolitan
Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Megapolitan
Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Megapolitan
Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Megapolitan
Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Megapolitan
Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com