Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ya Sudah, Saya Pindah Pakai Pertamax Saja"

Kompas.com - 17/11/2014, 22:50 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Antrean panjang tampak terjadi di stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (17/11/2014) sekitar pukul 22.00. Padahal, sekitar satu jam sebelumnya, antrean masih normal saat datang kendaraan hanya mengantre satu sampai dua kendaraan saja.

Di SPBU tersebut, stasiun pengisian bahan bakar premium bersubsidi untuk motor berada di bagian dalam, sementara untuk mobil justru di sisi luar. Alhasil, antrean mobil pun menutupi jalan motor.

Antrean tampak semrawut. Belum lagi kendaraan yang tidak mampu masuk ke halaman SPBU yang terhitung tidak terlalu luas ini. Kendaraan tersebut terpaksa mengantre hingga ke ruas Jalan Rasuna Said.

Beberapa petugas kepolisian dari Polsek Setiabudi pun dikerahkan untuk mengatasi kemacetan. Salah satu petugas polisi mengatakan, antrean panjang mulai terjadi sekitar pukul 21.00.

"Mungkin sudah pada tahu harga BBM (bahan bakar minyak) malam ini. Jadi mulai ramai," ujar petugas tersebut.

Salah satu pemilik kendaraan yang mengisi bensin di SPBU tersebut, Jarwo (32), warga Setiabudi, mengaku pergi ke SPBU lantaran bensinnya tengah habis.

"Enggak, saya bukannya mau menuhin tangki pas (harga) BBM mau naik. Memang pas bensin saya habis kok," ujar pria berkepala plontos ini.

Menurut Jarwo, kenaikan harga BBM perlu disikapi dengan tenang. Pasalnya, pemerintah sudah memikirkan dampaknya dengan segala konsekuensinya.

"Memang awalnya pasti terasa berat, tetapi paling lama-lama biasa lagi. Kalau saya sih karena harga premium dan pertamax nanti hampir sama, ya sudah saya pindah pakai pertamax saja," cetus Jarwo.

Ia berharap, kepercayaannya kepada pemerintah untuk mengalokasikan dana subsidi BBM ke sektor pendidikan dan kesehatan benar-benar optimal, bukan sekadar lari ke kantong pejabat yang tidak bertanggung jawab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com