"Genangan itu sering kali tidak ketahuan apakah hanya air di jalan datar atau ada lubang. Makanya, pengendara harus hati-hati saat melewatinya," ujar Kepala Sub-Direktorat Pembinaan Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hindarsono kepada Kompas.com, Rabu (26/11/2014).
Hindarsono pun menyarankan pengendara untuk menurunkan kecepatan saat melewati genangan. Ini untuk mengurangi risiko terjerembab ke dalam lubang. Kecepatan yang tinggi saat melintasi genangan juga dapat membuat cipratan yang mengganggu pengendara lain.
Selain genangan, Hindarsono juga menekankan supaya pengendara mewaspadai pohon tumbang atau reklame jatuh saat berkendara pada saat hujan. Karena cenderung sulit dihindari, Hindarsono menyarankan supaya pengendara tidak melanjutkan perjalanan sementara ketika cuaca sedang sangat buruk.
"Misalnya ada badai lebih baik berhenti dulu, jangan melanjutkan perjalanan. Lebih baik mencegah," ujar dia.
Namun, hal ini tak berarti berarti pengendara dapat menghentikan kendaraannya di sembarang tempat sesuka hati, seperti di bawah jembatan. Pasalnya, hal ini dapat menimbulkan kemacetan.
"Pengendara sepeda motor biasa seperti itu. Makanya, kalau hujan pasti macet gara-gara mereka (pengendara sepeda motor) neduh di bawah jembatan. Kendaraan-kendaraan lain tidak bisa lewat," ujarnya.
Karena itu, Hindarsono mengimbau supaya pengendara memarkir kendaraannya di tempat teduh lainnya. "Silakan berteduh, berhenti sebentar, tetapi jangan di bawah jembatan dan melebar sampai tengah jalan," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.