Lagi pula, lanjut dia, Dishub DKI telah mengontrol taksi yang ada di Jakarta. "Kami sudah melakukan perbaikan (sistem), semua taksi sudah kami paksa pakai GPS (global positioning system). Artinya, kalau kita naik taksi resmi, kita bisa kontrol," kata Basuki, di Balaikota, Kamis (4/12/2014).
Semua taksi resmi dan terdaftar di dishub DKI, lanjut Basuki, telah mengikuti prosedur yang ada, yakni dengan pemasangan GPS di kendaraan, pemasangan kontak perusahaan taksi, nomor taksi, dan lainnya.
Oleh karena itu, ia mengimbau warga untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan taksi. Warga lebih baik memesan taksi dengan menelepon terlebih dahulu daripada sekadar memanggil taksi di jalan raya.
"Jangan main cegat-cegat (taksi) di jalan. Kalau Anda main panggil-panggil taksi di jalan, bahaya, tidak bisa bedakan mana taksi asli dan palsu. Nanti kalau sistem ERP (electronic road pricing) sudah jalan, kami bisa deteksi pelat nomor palsu," kata Basuki.
"Kalau dipalsukan brand-nya, dicat dengan warna sama, orang pakai taksi palsu begitu, ya jangan menyalahkan taksi yang dipalsukan. Masyarakat kami dorong untuk berani memesan taksi dengan telepon, jangan asal main panggil taksi," ucap dia.
Sebagai informasi, dalam beberapa hari belakangan, terjadi dua kali aksi perampokan di dalam taksi di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Kedua korbannya sama-sama perempuan.
Kejadian pertama terjadi pada RW yang dirampok pada Jumat (28/11/2014) malam di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Sedangkan aksi kedua menimpa seorang karyawati berinisial RP yang terjadi pada Senin (1/12/2014) sekitar pukul 19.30 WIB di kawasan Sudirman Central Business District (SCBD), masih di Jakarta Selatan.
Persamaan dari dua kejadian itu, yakni taksi yang ditumpangi kedua korban sama-sama berwarna putih dan dari perusahaan taksi yang sama. Tidak hanya itu, modus perampokan yang dilakukan para pelaku atas dua kejadian berbeda ini juga sama.
Pelaku sudah bersembunyi di dalam bagasi mobil taksi, lalu muncul dari balik jok belakang penumpang, kemudian mengancam korban, dan mengambil harta benda. Pelaku juga menguras isi rekening milik korban di ATM.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.