Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hafitd Merasa Tak Pantas Divonis Seumur Hidup

Kompas.com - 09/12/2014, 14:03 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Salah satu terdakwa kasus pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto, Ahmad Imam Al Hafitd, terlihat tenang menjelang sidang vonisnya di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2014). Hafitd mengaku tidak memiliki persiapan khusus untuk menghadapi sidang vonis ini.

"Ya berdoa aja. Sempat shalat tahajud juga. Saya tinggal dengarkan saja keputusan hakim," ujar Hafitd.

Hafitd menyatakan siap menjalankan hukuman yang akan dijatuhkan oleh hakim. Dia mengaku telah berbuat salah. Hafitd juga merasa layak mendapat hukuman. Akan tetapi, ada satu permohonan dari Hafitd terhadap putusan yang akan dibacakan oleh hakim.

"Jangan jadikan hukuman Hafitd sebagai aksi balas dendam," ujar Hafitd.

Walau mengaku bersalah, Hafitd tidak ingin menanggung hukuman yang tidak sesuai dengan apa yang telah dia perbuat. Dia merasa tidak pantas dihukum seumur hidup sesuai dengan tuntutan jaksa.

Hafitd mengaku ingin mengeluarkan sisi baik yang ia miliki. Dia meminta masyarakat tidak menghakimi dia sebagai pribadi yang kejam saja.

Selain itu, Hafitd mengatakan, dia dan pengacaranya sudah memiliki rencana dalam menyikapi putusan hakim kelak. Jika hakim menjatuhkan hukuman seumur hidup sesuai tuntutan jaksa, ia dan tim pengacara tidak akan tinggal diam. Hafitd akan melakukan banding untuk meringankan hukumannya.

"Hafitd kan juga mau punya kesempatan untuk menunjukkan sisi baik Hafitd. Hafitd tidak sejahat yang mereka pikirkan," ujar Hafitd.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Hafitd terlihat didampingi sang ibunda. Hafitd yang mengenakan baju batik tampak tenang. Dia sesekali terlihat berbincang bersama ibu yang duduk di belakangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com