Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL Pergi, Monas Pun Lebih Rapi

Kompas.com - 11/12/2014, 15:48 WIB
Desy Selviany

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penertiban pedagang kaki lima (PKL) selama dua minggu ini sedikit mengubah wajah Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat.

Pengamatan Kompas.com, Kamis (11/12/2014), tidak terlihat sampah berserakan dan PKL yang berdagang di kawasan itu pun tinggal sedikit. Meskipun ada PKL yang masih bandel untuk berjualan, kini tidak ada lagi gerobak yang masuk ke kawasan itu.

Seorang pengunjung Monas, Edi (29), mengaku senang melihat suasana di Monas hari ini. "Jadi lebih rapi sekarang. Sampah juga kelihatan enggak begitu banyak kayak sebelumnya. Memang seharusnya ditata, jadi tidak mengganggu di pintu masuk," kata pria yang ke Monas bersama pacarnya itu.

Meskipun demikian, pintu masuk Lapangan IRTI masih terlihat kumuh karena masih banyak PKL berjualan dan sampah plastik bertebaran. Sementara itu, petugas berseragam biru tua yang bertugas di pos dekat pintu tidak mengacuhkan mereka.

Kondisi Monas yang terlihat lebih bersih ini juga membuat para petugas kebersihan senang karena tugas mereka menjadi lebih ringan. "Sangat mengurangi banyaknya sampah sejak PKL diusirin," kata Daresih, seorang petugas kebersihan di Monas.

Menurut Daresih, dua minggu lalu, ketika masih banyak PKL, sampah sangat menumpuk. "Wah jangan ditanya. Kalau dulu, enggak ada acara di Monas aja saya bisa kumpulin 30 karung. Coba bayangin kalau ada acara musik atau apa pun di Monas. Bisa berlipat-lipat dari itu," tutur Daresih, sambil memunguti sampah.

Daresih mengaku, setelah razia PKL gencar digelar, sampah-sampah yang dikumpulkan kurang dari 20 karung per hari.

Seorang petugas kebersihan lainnya juga senang dengan kondisi saat ini. Petugas kebersihan yang enggan disebut namanya itu bertanggung jawab atas sektor selatan Monas.

"Bersyukur ya, sekarang pekerjaan jadi ringan. Yang berat itu kalau gerobak (PKL) bisa masuk ke dalam. Yang namanya sampah kelapa muda itu kalau 10 biji saja pasti sudah berat," tutur dia.

Para petugas kebersihan bertugas dari pukul 05.00 hingga pukul 15.00 setiap hari. Jika ada acara besar di Monas, mereka bisa bekerja dari pukul 05.00 sampai pukul 11.00 siang tanpa henti. Namun, dalam kondisi seperti saat ini, mereka hanya butuh waktu tiga jam untuk membersihkan Monas pada pagi hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com