Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/12/2014, 17:10 WIB
|
EditorAna Shofiana Syatiri

JAKARTA, KOMPAS.com — Hubungan warga Lenteng Agung dengan lurahnya kini sudah tidak harus dengan tatap muka. Memanfaatkan kecanggihan smartphone, warga bisa langsung lapor kepada lurahnya, Susan Jasmine Zulkifli.

Lurah Susan mengaku memanfaatkan aplikasi SwaKita yang sudah tersedia di Google Play. Dengan aplikasi itu, dia merasa sangat terbantu mengetahui kondisi lingkungannya berdasarkan laporan warga. Ini merupakan bagian dari smart city yang didengung-dengungkan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

"Banyak laporan warga yang masuk ke ponsel saya. Saya bisa langsung melakukan pengecekan dan melakukan tindakan," kata Lurah Susan kepada Kompas.com, Kamis (11/12/2014).

Susan mencontohkan mengenai laporan yang masuk ke ponselnya. Salah satunya adalah mengenai sampah yang menggunung di bantaran Kali Ciliwung di kawasan Lenteng Agung. Setelah menerima laporan tersebut, dia langsung mengecek lokasi.

"Dari atas memang terlihat bersih-bersih saja, tetapi ternyata... kotor sekali! Sampah menggunung, saya enggak bisa biarkan lagi. Saya minta petugas kebersihan untuk menguburnya. Sebetulnya mau saya buang, tetapi jumlahnya banyak sekali, terpaksa hanya dikubur," tutur Susan.

Susan bercerita, bantaran Kali Ciliwung kerap kali digunakan warga sebagai tempat "sampah raksasa". Warga dengan seenak hati membuang sampah di kawasan tersebut. Memang, warga yang tinggal di daerah dekat bantaran bukanlah warga asli Lenteng Agung. Mereka, kata Susan, adalah pendatang yang menyewa rumah-rumah kontrakan di sana.

"Mungkin karena itu ya, tanggung jawabnya enggak ada sama lingkungan. Main buang-buang sampah saja, padahal itu kan bantaran kali," ungkap wanita yang baru 1,5 tahun menjabat sebagai lurah ini.

Kondisi bantaran kali yang sulit terlihat dan terjamah akhirnya menjadi tempat sampah raksasa yang dibiarkan selama bertahun-tahun. Tak ada yang menegur ataupun melarang warga membuang sampah di sana.

Mulai Kamis (11/12/2014) ini, Susan mengaku menutup tempat tersebut sebagai tempat pembuangan sampah.

"Saya tutup supaya tidak ada lagi warga yang membuang sampah di sana. Saya juga pasang spanduk larangan buang sampah di sana," ujar wanita berkacamata ini.

Susan mengaku sangat terbantu dengan aplikasi yang bisa menghubungkan warga dengan dirinya itu. Dengan begitu, dia bisa memantau laporan warga terkait kondisi-kondisi di lingkungannya.

Menurut Susan, aplikasi tersebut cukup efisien untuk memperbaiki kondisi lingkungan. Jika dulu warga terbiasa melaporkan langsung ke lurah dengan mendatangi kantor lurah, kini hanya tinggal menggunakan aplikasi, laporan sudah dapat diproses.

"Ada warga yang tinggal cukup jauh dengan kantor lurah karena harus memutar, dengan aplikasi, kan bisa langsung lapor. Kita memang harus terus mengikuti teknologi ya," kata Susan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Satu Orang Tewas dalam Tawuran di Mampang, Polisi Tangkap 9 Pelaku

Satu Orang Tewas dalam Tawuran di Mampang, Polisi Tangkap 9 Pelaku

Megapolitan
Belasan Jam Berlalu, Pemadaman Gudang Tripleks di Duren Sawit Akhirnya Tuntas

Belasan Jam Berlalu, Pemadaman Gudang Tripleks di Duren Sawit Akhirnya Tuntas

Megapolitan
Simpang Siur Penyebab Kebakaran Gudang Tripleks di Duren Sawit...

Simpang Siur Penyebab Kebakaran Gudang Tripleks di Duren Sawit...

Megapolitan
Trotoar di Pasar Induk Cibitung Jadi TPS Liar, Lurah Akan Pasang CCTV

Trotoar di Pasar Induk Cibitung Jadi TPS Liar, Lurah Akan Pasang CCTV

Megapolitan
Di Hadapan Pedagang, Kadis Perintahkan Anak Buah Selesaikan Masalah Sampah TPS Pasar Kemiri Muka

Di Hadapan Pedagang, Kadis Perintahkan Anak Buah Selesaikan Masalah Sampah TPS Pasar Kemiri Muka

Megapolitan
Tuntaskan Pemadaman Gudang Tripleks di Duren Sawit, Dishub Alihkan Arus Lalu Lintas

Tuntaskan Pemadaman Gudang Tripleks di Duren Sawit, Dishub Alihkan Arus Lalu Lintas

Megapolitan
Nasib Jon Penjaga Kontrakan Rafael Alun: Digaji Rp 1,4 Juta dan Sempat Dipanggil KPK

Nasib Jon Penjaga Kontrakan Rafael Alun: Digaji Rp 1,4 Juta dan Sempat Dipanggil KPK

Megapolitan
Komisi B Panggil PAM Jaya soal Opini 'Disclaimer' BPK, Pembukuan Palyja-Aetra Bakal Dikorek

Komisi B Panggil PAM Jaya soal Opini "Disclaimer" BPK, Pembukuan Palyja-Aetra Bakal Dikorek

Megapolitan
Polisi: Sindikat Penipu Tiket Konser Coldplay Terindentifikasi di Sulsel

Polisi: Sindikat Penipu Tiket Konser Coldplay Terindentifikasi di Sulsel

Megapolitan
Ini Alasan PN Bekasi Tak Kunjung Eksekusi Uang Ganti Rugi Ahli Waris Pemilik Lahan Tol Jatikarya

Ini Alasan PN Bekasi Tak Kunjung Eksekusi Uang Ganti Rugi Ahli Waris Pemilik Lahan Tol Jatikarya

Megapolitan
Api Sempat Kembali Menyala di Gudang Tripleks Duren Sawit

Api Sempat Kembali Menyala di Gudang Tripleks Duren Sawit

Megapolitan
9 Juta Warga Indonesia Bekerja di Luar Negeri, 5 Juta Orang Berangkat secara Ilegal

9 Juta Warga Indonesia Bekerja di Luar Negeri, 5 Juta Orang Berangkat secara Ilegal

Megapolitan
Ini Upaya Pengurus Alirkan Air Bersih ke Seluruh Penghuni Rusunawa Marunda

Ini Upaya Pengurus Alirkan Air Bersih ke Seluruh Penghuni Rusunawa Marunda

Megapolitan
Kondisi Terkini Gunungan Sampah di TPS Pasar Kemiri Muka, Tersisa 3 Meter, Jalan Sekitarnya Bersih

Kondisi Terkini Gunungan Sampah di TPS Pasar Kemiri Muka, Tersisa 3 Meter, Jalan Sekitarnya Bersih

Megapolitan
PAM Jaya Kirim Air Bersih 10 Truk ke Rusun Marunda Tiap Hari, tetapi Masih Jauh dari Cukup

PAM Jaya Kirim Air Bersih 10 Truk ke Rusun Marunda Tiap Hari, tetapi Masih Jauh dari Cukup

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com